Ibrani 2:8
2:8 segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya.
" Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan
1 kepada-Nya.
Ibrani 2:10
2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah--yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan
--,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan
2 .
Ibrani 6:1
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan
asas-asas pertama dari ajaran
tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
dan dasar kepercayaan kepada Allah,
Ibrani 9:11
Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru
9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar
untuk hal-hal yang baik yang akan datang:
Ia telah melintasi kemah
yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia,
--artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
Ibrani 9:19
9:19 Sebab sesudah Musa memberitahukan
semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu
dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,
1 Full Life: BELUM KITA LIHAT, ... SEGALA SESUATU TELAH DITAKLUKKAN.
Nas : Ibr 2:8
Di dalam dunia ini yang telah jatuh dalam dosa dan dikuasai oleh
Iblis, belum segala sesuatu takluk kepada Kristus. Sekalipun demikian,
Yesus sudah dimahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan di Sorga (ayat
Ibr 2:9); semua kuasa kejahatan di dunia pasti akan kalah dan dihukum.
2 Full Life: MENYEMPURNAKAN ... DENGAN PENDERITAAN.
Nas : Ibr 2:10
Ini tidak berarti bahwa Kristus harus disempurnakan secara moral dan
rohani. Yang disempurnakan adalah peranan-Nya sebagai pemimpin -- yaitu
yang berjalan lebih dahulu untuk membuka jalan bagi orang lain yang hendak
mengikuti. Ia hanya dapat menjadi Juruselamat yang sempurna bagi semua
orang percaya, apabila terlebih dahulu menderita dan mati sebagai manusia.
Ketaatan dan kematian-Nya membuat Dia berhak menjadi wakil yang sempurna
dari umat manusia yang berdosa sehingga dapat menanggung hukuman dosa atas
nama seluruh umat manusia.