Imamat 23:24
23:24 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai
1 ,
yakni hari pertemuan kudus.
Imamat 23:1
Hari-hari raya
23:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
1 Raja-raja 8:2
8:2 Maka pada hari raya
di bulan Etanim, yakni bulan
ketujuh, berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel.
1 Raja-raja 8:2
8:2 Maka pada hari raya
di bulan Etanim, yakni bulan
ketujuh, berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel.
1 Tawarikh 7:9
7:9 Mereka yang terdaftar dalam silsilah, menurut keturunan mereka, sebagai kepala-kepala puak mereka, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, ada dua puluh ribu dua ratus orang.
Nehemia 8:1
8:1 (8-2) maka serentak berkumpullah seluruh rakyat
2 di halaman di depan pintu gerbang Air.
Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa,
yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel.
Yohanes 7:37
Air sumber hidup
7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan
itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
1 Full Life: DENGAN MENIUP SERUNAI.
Nas : Im 23:24
Hari raya ini terjadi pada hari pertama dari bulan ketujuh, mungkin
sebagai peringatan dan persiapan bagi Hari Pendamaian yang sudah dekat (bd.
ayat Im 23:26-32). Allah menginginkan agar Israel merenungkan hal-hal
rohani, khususnya mengenai hubungan perjanjian mereka dengan-Nya.
2 Full Life: BERKUMPULLAH SELURUH RAKYAT.
Nas : Neh 8:2
Pasal Neh 8:1-10:39 menguraikan salah satu kebangunan rohani
terbesar dalam PL dan melukiskan beberapa prinsip mendasar bagi pembaharuan
dan kebangunan rohani. Pembaharuan dan kebangunan rohani hanya datang dari
Allah disampaikan melalui Firman Allah (ayat Neh 8:1-8), doa (ayat
Neh 8:6), pengakuan dosa (pasal Neh 9:1-38), hati yang hancur dan
menyesal (ayat Neh 8:9), berbalik dari hidup yang berdosa dan perilaku
masyarakat kontemporer (Neh 9:2), dan penyerahan yang diperbaharui
untuk melaksanakan kehendak Allah dan menjadikan Firman Allah pedoman hidup
yang penuh rasa syukur (Neh 10:29).