Yeremia 1:11
1:11 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?
" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam
1 ."
Yeremia 7:1
Khotbah Yeremia mengenai Bait Suci
7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya:
Yeremia 23:28
23:28 Nabi yang beroleh mimpi,
biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku
itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Yehezkiel 7:1
Kesudahan Yerusalem tiba
7:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
Ibrani 1:1-2
Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya
1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara
berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
1:2 maka pada zaman akhir
ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak
menerima segala yang ada. Oleh Dia
Allah telah menjadikan alam semesta.
Pengkhotbah 1:1
Segala sesuatu sia-sia
1:1 Inilah perkataan Pengkhotbah,
anak Daud, raja di Yerusalem.
1 Full Life: DAHAN POHON BADAM.
Nas : Yer 1:11
Pohon badam adalah pohon yang pertama bersemi pada musim semi.
Penglihatan ini menyiratkan dua hal:
- (1) firman Allah melalui Yeremia akan segera digenapi, dan
- (2) umat itu akan sadar bahwa Allah itu hidup dan sedang mengatur
jalan sejarah untuk memenuhi maksud-maksud-Nya (bd. tongkat Harun
yang menghasilkan buah badam, Bil 17:1-10).
2 Full Life: BERBICARA KEPADA KITA DENGAN PERANTARAAN ANAK-NYA.
Nas : Ibr 1:1-2
Ayat-ayat ini memberikan tema utama surat ini; pada masa lalu Allah
memakai para nabi sebagai sarana penyataan yang utama, namun kini Ia
berbicara atau menyatakan diri-Nya kepada kita melalui Putra-Nya Yesus
Kristus, yang tertinggi di atas segala sesuatu. Firman Allah yang
disampaikan melalui Putra-Nya bersifat menentukan; firman itu menggenapi
dan melebihi semua firman yang disampaikan sebelumnya oleh Allah
(lihat art. FIRMAN ALLAH).
Tidak ada sesuatupun, baik nabi (ayat Ibr 1:1) maupun malaikat (ayat
Ibr 1:4) memiliki kewenangan yang lebih besar daripada Kristus. Ia
merupakan satu-satunya jalan kepada keselamatan kekal dan satu-satunya
perantara di antara Allah dan manusia. Penulis surat ini memperkuat
keunggulan Kristus dengan mencatat tujuh penyataan besar mengenai Dia (ayat
Ibr 1:2-3).