1 Full Life: PANGLIMA BALATENTARA TUHAN.
Nas : Yos 5:14
Yosua disadarkan akan kehadiran Allah yang tidak tampak bersama bala sorgawi-Nya, siap untuk berperang bersama dengan umat-Nya yang setia (bd. Kis 12:5-11; 18:9-10; 23:11; 27:23). Pengalaman Yosua mengajar kita bahwa kita tidak sendiri dalam pergumulan kita di dunia ini. Ada kuasa-kuasa rohani yang berperang demi kita dan ada yang menentang kita (lih. Ibr 1:14). Kita memiliki Roh Kudus yang senantiasa mendampingi kita sebagai penolong dan pelindung kita (Yoh 14:16-23).
2 Full Life: MENYEMPURNAKAN ... DENGAN PENDERITAAN.
Nas : Ibr 2:10
Ini tidak berarti bahwa Kristus harus disempurnakan secara moral dan rohani. Yang disempurnakan adalah peranan-Nya sebagai pemimpin -- yaitu yang berjalan lebih dahulu untuk membuka jalan bagi orang lain yang hendak mengikuti. Ia hanya dapat menjadi Juruselamat yang sempurna bagi semua orang percaya, apabila terlebih dahulu menderita dan mati sebagai manusia. Ketaatan dan kematian-Nya membuat Dia berhak menjadi wakil yang sempurna dari umat manusia yang berdosa sehingga dapat menanggung hukuman dosa atas nama seluruh umat manusia.
3 Full Life: BERPERANG MELAWAN ANAK DOMBA.
Nas : Wahy 17:14
Kristus akan mengalahkan antikristus dan mereka yang bersekutu dengannya pada peperangan yang terakhir
(lihat cat. --> Wahy 16:14,;
lihat cat. --> Wahy 16:16).
[atau ref. Wahy 16:14,16]
4 Full Life: SEMUA PASUKAN.
Nas : Wahy 19:14
Pasukan-pasukan yang kembali bersama Kristus termasuk semua orang kudus yang sudah ada di dalam sorga (bd. Wahy 17:14). Pakaian putih mereka menegaskan hal ini.
5 Full Life: MEMUKUL SEGALA BANGSA.
Nas : Wahy 19:15
Ketika Kristus kembali ke bumi, Ia akan menghukum bangsa-bangsa yang fasik. "Menggembalakan mereka dengan gada besi" berarti membinasakan mereka (Mazm 2:9). "Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur" menunjukkan kedahsyatan hukuman-Nya (bd. Yes 64:1-2; Za 14:3-4; Mat 24:29-30; bd.
lihat cat. --> Wahy 14:19).
[atau ref. Wahy 14:19]
6 Full Life: KEGERAMAN MURKA ALLAH, YANG MAHAKUASA.
Nas : Wahy 19:15
Ini merupakan peringatan yang keras bahwa Allah membenci dosa. Pandangan sentimental bahwa Kristus bersikap toleran terhadap dosa dan kemesuman sama sekali tidak terdapat dalam penyataan Kristus tentang diri-Nya di dalam kitab ini
(lihat cat. --> Wahy 19:17 berikut).
[atau ref. Wahy 19:17]