1 Full Life: KUKETAHUI SEKARANG, BAHWA ENGKAU TAKUT AKAN ALLAH.
Nas : Kej 22:12
Ketika Abraham mulai melaksanakan upacara persembahan (ayat
Kej 22:10), Allah melihat bahwa dia sudah membuat penyerahan sempurna
dalam hatinya. Tuhan kini tahu bahwa Abraham adalah orang yang takut akan
Allah dan perhatian terutamanya adalah melakukan kehendak Allah.
2 Full Life: TAKUT AKAN TUHAN, ITULAH HIKMAT.
Nas : Ayub 28:28
Takut akan dan hormat terhadap Allah merupakan landasan hubungan
seorang percaya dengan Allah (Mazm 61:6; Ams 1:7).
- 1) Takut akan Allah membuat kita prihatin dan waspada supaya tidak
menyakiti hati Allah yang kudus. Tanpa landasan ini, tidak ada hikmat
yang sejati dan tidak ada pengalaman penebusan yang akan bertahan
terhadap ujian waktu dan pencobaan.
- 2) Takut akan Allah dan hikmat alkitabiah sejati menyebabkan kita
menjauhi kejahatan dan menghasilkan dorongan dari Roh Kudus
(lihat cat. --> Kis 9:31).
[atau ref. Kis 9:31]
- 3) Takut akan Allah dan terus berbuat dosa adalah suatu kemustahilan
moral. Orang yang mengakui keagungan Allah dan menyadari bahwa Ia
menentang kejahatan akan diketahui dengan usahanya yang gigih, tegas,
dan terus terang untuk memisahkan diri dari dosa (Mazm 4:5; Ams 3:7;
Ams 8:13; 16:6; Yes 1:16) dan mengikuti firman Allah (Mazm 112:1;
Mazm 119:63; Ams 14:2,16; 2Kor 7:1; Ef 5:21; 1Pet 1:17;
lihat art. TAKUT AKAN TUHAN).
3 Full Life: PADA ALLAHLAH HIKMAT DAN KEKUATAN.
Nas : Ayub 12:13
Kita harus percaya bahwa Allah itu bijaksana dan berkuasa sehingga
cara-cara-Nya menghadapi kita itulah yang terbaik dan yang paling tepat
untuk mencapai yang paling baik bagi kita (bd. Ayub 9:4; 36:5;
Yes 40:26,28; Dan 2:20; Rom 16:25,27;
lihat cat. --> Rom 8:28).
[atau ref. Rom 8:28]
- 1) Orang percaya tidak boleh berpikir bahwa Allah menjanjikan hidup
tanpa kesukaran (bd. Mazm 34:20). Allah mungkin mengirim baik
kesenangan maupun kesusahan supaya melepaskan kasih kita akan hal-hal
dari dunia ini dan mengikat kasih itu kepada diri-Nya.
- 2) Allah mengarahkan semua peristiwa di dalam kehidupan orang percaya
yang mengabdi dengan tujuan pengudusan pribadi dan menggenapi
pelayanannya di dalam kerajaan Allah (bd. Yakub dalam pasal
Kej 28:1-35:29; Yusuf dalam Kej 37:28,
lihat cat. --> Kej 37:28;
[atau ref. Kej 37:28]
lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).
- 3) Di dalam hidup ini orang percaya tidak pernah dapat memahami
sepenuhnya tujuan akhir dari segala sesuatu yang menimpa diri mereka,
demikian pula tidak senantiasa jelas bagaimana Allah bekerja di dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Pengkh 3:11; 7:13; 11:5;
Rom 8:28). Selama saat-saat itu, ketika kita tidak bisa mengerti
sepenuhnya cara Allah menangani kita, kita harus menyerahkan diri kepada
Bapa sorgawi, sama seperti yang dilakukan Kristus ketika Ia disalibkan
(bd. Mat 27:46; Luk 23:46).
4 Full Life: APAKAH YANG DITUNTUT TUHAN DARI PADAMU?
Nas : Mi 6:8
Mikha memberikan definisi lipat tiga mengenai standar kebaikan
menurut Allah dan apa yang diperlukan dalam pengabdian kita kepada-Nya:
- (1) kita harus bertindak dengan adil, yaitu tidak memihak dan jujur
dalam memperlakukan sesama (bd. Mat 7:12);
- (2) kita harus mengasihi kemurahan hati, yaitu, menunjukkan belas
kasihan sejati dan kebaikan kepada mereka yang memerlukan bantuan;
- (3) kita harus hidup dengan rendah hati di hadapan Allah, yaitu
setiap hari merendahkan diri di hadapan-Nya dalam ketakutan dan
kehormatan kepada kehendak-Nya (bd. Yak 4:6-10; 1Pet 5:5-6).
Ibadah umum hanya merupakan bagian kecil dari seluruh pengabdian kita
kepada Kristus. Kasih yang sungguh-sungguh kepada Tuhan harus terungkap
dalam kepedulian tak berkeputusan kepada mereka yang kekurangan
(lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).
5 Full Life: NERAKA.
Nas : Mat 10:28
Kata yang diterjemahkan "neraka" (Yun. _geenna_;
lihat cat. --> Yer 7:31)
[atau ref. Yer 7:31]
di dalam ayat ini menunjuk kepada suatu tempat penyiksaan abadi yang
dipersiapkan bagi orang yang tidak percaya (bd. Mr 9:43,48). Alkitab
mengajarkan bahwa hidup seseorang tidaklah berakhir pada saat kematian
jasmani tetapi berlangsung terus, entah di hadapan Allah atau di tempat
hukuman kekal. Perhatikan yang berikut tentang keadaan orang terhilang:
- 1) Yesus mengajarkan bahwa ada suatu tempat hukuman kekal bagi mereka
yang bersalah di hadapan Allah (lih. Mat 5:22,29-30; 18:9; 23:15,33;
Mr 9:43,45,47; Luk 10:15; 12:5). Tempat itu sungguh mengerikan
karena hukuman itu tak ada henti-hentinya, tempat "api yang tak
terpadamkan" (Mr 9:43), "api yang kekal yang telah sedia untuk
Iblis dan malaikat-malaikatnya" (Mat 25:41), tempat "ratapan dan
kertakan gigi" (Mat 13:42,50), tempat kaki tangan diikat dan
terdapat kegelapan yang paling gelap (Mat 22:13) serta sengsara dan
derita dan terpisah dari sorga (Luk 16:23).
- 2) Ajaran dalam surat kiriman pada hakikatnya sama. Para Rasul
berbicara mengenai penghakiman Allah yang akan datang yang mengadakan
pembalasan terhadap orang yang tidak taat kepada Injil (2Tes 1:5-9),
mengenai pemisahan dari hadirat dan kemuliaan Tuhan (2Tes 1:9) dan
mengenai pembinasaan semua musuh Allah (Fili 3:18-19; juga lih.
Rom 9:22; 1Kor 16:22; Gal 1:9; 2Tim 2:12; Ibr 10:27; 2Pet 2:4;
Yud 1:7; Wahy 14:10; 19:20; 20:10,14).
- 3) Alkitab mengajarkan bahwa hukuman atas orang yang berbuat kejahatan
sudah pasti. Pengertian utamanya ialah kutukan, penderitaan, dan
pemisahan dari Allah untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Orang
Kristen mungkin menilai doktrin ini sulit dipahami atau tidak
menyenangkan. Sekalipun demikian kita tetap harus tunduk kepada
kekuasaan Firman Allah serta mempercayai keadilan dan keputusan Tuhan.
- 4) Kita harus senantiasa ingat bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya
untuk mati agar tak seorang pun akan binasa (Yoh 3:16). Allah sama
sekali tidak bermaksud atau ingin mengirim siapapun ke neraka
(2Pet 3:9). Orang yang akhirnya masuk ke neraka adalah mereka yang
selama hidup ini senantiasa menolak keselamatan yang disediakan oleh
Allah (Rom 1:16-2:10). Kenyataan dan realitas neraka seharusnya
membuat seluruh umat Allah sangat membenci dosa, senantiasa berusaha
menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang serta mengingatkan setiap orang
mengenai hukuman Allah yang adil pada masa yang akan datang
(lihat cat. --> Wahy 20:14).
[atau ref. Wahy 20:14]