Kejadian 6:9
Riwayat Nuh
6:9 Inilah riwayat
Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela
di antara orang-orang
1 sezamannya;
dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
Ayub 2:3
2:3 Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Ia tetap tekun dalam kesalehannya,
meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan
2 .
"
Ayub 23:10
23:10 Karena Ia tahu jalan
hidupku; seandainya Ia menguji aku
3 ,
aku akan timbul seperti emas.
1 Full Life: NUH ADALAH SEORANG YANG BENAR DAN TIDAK BERCELA DI ANTARA ORANG-ORANG.
Nas : Kej 6:9
Di tengah kefasikan dan kejahatan yang merajalela ketika itu (ayat
Kej 6:5), Allah menemukan dalam diri Nuh seorang yang benar dan yang
masih berusaha untuk berhubungan dengan-Nya.
- 1) "Tidak bercela di antara orang-orang sezamannya" menunjukkan bahwa
dia memisahkan diri dari kejahatan moral masyarakat di sekitarnya.
Karena dia adalah orang benar yang takut akan Allah dan tidak menyetujui
pandangan dan kelakuan umum yang populer, Nuh berkenan kepada Allah
(ayat Kej 6:8; 7:1; Ibr 11:7; 2Pet 2:5).
- 2) Kebenaran dalam hidup Nuh ini dihasilkan oleh kasih karunia Allah,
oleh iman Nuh dan pergaulannya dengan Allah (ayat Kej 6:9).
Keselamatan di zaman PB harus diperoleh dengan cara yang sama, yaitu
oleh kemurahan dan kasih karunia Allah yang diterima melalui iman yang
begitu vital sehingga menghasilkan usaha yang tulus untuk bergaul dengan
Allah dan hidup terpisah dari angkatan yang jahat (ayat Kej 6:22;
Kej 7:5,9,16). Ibr 11:7 menyatakan bahwa Nuh "ditentukan untuk
menerima kebenaran sesuai dengan imannya."
- 3) PB juga menyatakan bahwa Nuh merupakan pengkhotbah kebenaran
(2Pet 2:5). Di dalam hal ini dia merupakan teladan bagi para
pengkhotbah.
2 Full Life: MENCELAKAKANNYA TANPA ALASAN.
Nas : Ayub 2:3
Ayub, penderita yang tak bersalah, melambangkan Yesus Kristus dan
semua orang percaya yang benar di bawah perjanjian baru.
- 1) Sebagai teladan orang benar yang menderita pada zaman PL, Ayub
menjadi lambang Kristus -- Orang Benar yang sempurna -- yang menderita
sekalipun Ia tidak bersalah
(lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA).
Kristus yang tidak berdosa menderita dalam tubuh-Nya semua dampak
kejahatan dan "dipukul dan ditindas Allah" (Yes 53:4; bd.
1Pet 2:24; 4:1).
- 2) Lagi pula, Ayub menjadi teladan ketabahan yang sabar di
tengah-tengah kesukaran, suatu hal yang dituntut dari anak Tuhan di
dalam Kristus (Yak 5:11; bd. juga pasal Ibr 11:1-40 yang
menyebut banyak pahlawan iman yang menderita dan mati tanpa menerima
kelepasan). Sebagaimana Ayub menderita tanpa salah karena kesetiaannya
kepada Allah dan kebenaran-Nya, demikian juga semua orang percaya yang
setia sedikit banyak akan menderita. PB menyatakan bahwa "setiap orang
yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya"
(2Tim 3:12) -- suatu penderitaan yang dianggap sebagai memasuki
"persekutuan dalam penderitaan Kristus" (Fili 3:10; bd.
Kol 1:24). Dengan demikian para penderita yang tidak bersalah
menjadi sahabat Allah (bd. 1Pet 4:1; 5:10;
lihat cat. --> 1Pet 2:21;
lihat cat. --> 1Pet 4:13;
[atau ref. 1Pet 2:21; 4:13]
lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).
3 Full Life: SEANDAINYA IA MENGUJI AKU
Nas : Ayub 23:10-12
(versi Inggris NIV -- apabila Ia telah menguji aku). Ayub yakin
bahwa Allah masih memperdulikan hidupnya dan tahu bahwa tidak ada
kesengsaraan yang dapat membuat Ayub berbalik dari kesetiaan kepada-Nya.
- 1) Ayub melihat penderitaannya sebagai ujian iman dan kasihnya kepada
Tuhan. Ujiannya mirip dengan ujian Abraham ketika ia diminta
mempersembahkan putranya Ishak (Kej 22:1-24).
- 2) Yesus sendiri diuji oleh semua penderitaan yang dialami-Nya
(Ibr 5:8), dan hasilnya ialah bahwa Dia kini menjadi pola dan
teladan kita (1Pet 2:21); selaku pengikutnya kita diminta mengikuti
jejak-Nya (Ibr 13:12-13).
- 3) Keyakinan Ayub yang kokoh bahwa dia akan lulus ujian dan tidak akan
meninggalkan Tuhannya berlandaskan
- (a) ketaatannya yang setia pada masa lalu (ayat Ayub 23:11-12),
- (b) kasihnya akan firman Allah (ayat Ayub 23:12), dan
- (c) hormat dan takutnya akan Allah (ayat Ayub 23:13-15). Demikian
juga, orang percaya PB harus menetapkan untuk tidak pernah
menyimpang dari ketaatannya kepada Allah, tetapi sebaliknya takut
akan berbagai akibat ketidakbenaran dan untuk lebih mengasihi firman
Allah daripada makanan sehari-hari (bd. Mazm 40:9; 119:11;
lihat cat. --> Yak 1:21).
[atau ref. Yak 1:21]