Keluaran 17:8-12
Kemenangan orang Israel melawan orang Amalek
17:8 Lalu datanglah orang Amalek
dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.
17:9 Musa berkata kepada Yosua
1 :
"Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat
Allah di tanganku."
17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur
telah naik ke puncak bukit.
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya
2 , lebih kuatlah
Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
17:12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
1 Full Life: YOSUA.
Nas : Kel 17:9
Orang yang dipilih untuk menggantikan Musa selaku pemimpin Israel
muncul untuk pertama kalinya dalam kisah Alkitab. Yosua artinya "Tuhan
menyelamatkan" atau "Yahweh adalah Juruselamat"; bentuk Yunaninya adalah
"Yesus"
(lihat cat. --> Mat 1:21).
[atau ref. Mat 1:21]
Dengan tepat, orang yang kemudian akan menaklukkan Kanaan tampil untuk
pertama kali dalam peranan militer. Dalam pemeliharaan-Nya, telah
mempersiapkan dia untuk peperangan melawan bangsa-bangsa Kanaan di kemudian
hari.
1 Full Life: MUSA MENGANGKAT TANGANNYA.
Nas : Kel 17:11
Dengan mengangkat tangannya kepada Tuhan, Musa menunjukkan
ketergantungan dan iman kepada Allah.
- 1) Kekuatan dan kemenangan Israel hanya terletak dalam terus-menerus
mendekati Allah di dalam doa, iman, dan ketaatan. Ketika Musa berhenti
berdoa, berhentilah pula aliran kuasa ilahi kepada umat-Nya
(lihat cat. --> Ibr 7:25).
[atau ref. Ibr 7:25]
- 2) Prinsip ilahi ini tetap berlaku di bawah perjanjian yang baru.
Apabila kita lalai berseru kepada Allah setiap hari di dalam doa, maka
kehidupan, perlindungan, berkat, dan kasih karunia ilahi akan berhenti
mengalir kepada kita. Satu-satunya harapan kita untuk menang terletak di
dalam terus-menerus menghampiri takhta kasih karunia melalui Kristus,
supaya kita dapat menerima kuasa dan kasih karunia Allah untuk menolong
kita pada saat-saat kita memerlukan pertolongan (Ibr 4:16; 7:25;
lihat cat. --> Mat 7:7-8).
[atau ref. Mat 7:7-8]