Keluaran 25:1-11
Petunjuk untuk mendirikan Kemah Suci Mengenai persembahan khusus
25:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong
hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;
25:4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi,
lenan halus, bulu kambing;
25:5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba
dan kayu penaga;
25:6 minyak
untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod
dan untuk tutup dada.
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus
bagi-Ku, supaya Aku akan diam
di tengah-tengah mereka.
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh
Kemah Suci
1 dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."
Mengenai tabut perjanjian
25:10 "Haruslah mereka membuat tabut
2 dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
25:11 Haruslah engkau menyalutnya
dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
1 Full Life: KEMAH SUCI.
Nas : Kel 25:9
Di dalam pasal Kel 25:1-40 Allah memberikan pengarahan tentang
Kemah Suci. Makna historis, rohani, dan lambang dari Kemah Suci ini harus
dilandaskan pada apa yang dikatakan oleh Alkitab.
- 1) Kemah Suci itu merupakan "tempat kudus" (ayat Kel 25:8), suatu
tempat yang dikhususkan bagi Tuhan untuk tinggal di antara dan bertemu
dengan umat-Nya (ayat Kel 25:22; 29:45-46; Bil 5:3; Yeh 43:7,9).
Kemuliaan Allah ada di atas Kemah Suci siang malam. Ketika kemuliaan
Allah naik, Israel harus pindah. Allah menuntun mereka dengan cara ini
selama mereka ada di padang gurun (Kel 40:36-38; Bil 9:15-16).
- 2) Kemah Suci merupakan "tempat hukum Allah" (Kel 38:21), yaitu
berisi Kesepuluh Hukum
(lihat cat. --> Kel 25:10 berikutnya).
[atau ref. Kel 25:10]
Kesepuluh Hukum selalu mengingatkan mereka akan kekudusan Allah dan
tuntutan-tuntutan-Nya. Hubungan kita dengan Allah tidak pernah dapat
dipisahkan dari ketaatan kepada hukum-Nya.
- 3) Di Kemah Suci inilah Allah menyediakan pengampunan dosa melalui
korban darah (Kel 29:10-14). Dengan demikian korban darah ini
menunjuk kepada korban nyawa Kristus di kayu salib karena dosa umat
manusia (lih. Ibr 8:1-2; 9:11-14).
- 4) Kemah Suci menunjuk ke sorga, yaitu ke tempat kudus sorgawi di mana
Kristus, imam besar abadi kita, hidup selama-lamanya untuk berdoa bagi
kita (Ibr 9:11-12,24-28).
- 5) Kemah Suci menunjuk kepada penebusan Allah yang terakhir ketika
langit baru dan bumi baru akan datang, yaitu ketika "kemah Allah (har:
Kemah Suci) ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama
dengan mereka" (Wahy 21:3).
1 Full Life: TABUT.
Nas : Kel 25:10
Peti ini adalah tabut yang berisi Kesepuluh Hukum (bd. ayat
Kel 25:16,22), sebuah buli-buli berisi manna (Kel 16:33-34), dan
tongkat Harun (Bil 17:10; Ibr 9:4). Tabut ini ditutup dengan sebuah
penutup yang diberi nama "tutup pendamaian" (ayat Kel 25:17). Pada
kedua ujung tutup tersebut terpasang ukiran dua kerub bersayap
(lihat cat. --> Kel 25:18).
[atau ref. Kel 25:18]
Tabut ini diletakkan di tempat Mahakudus dalam Kemah Suci (Kel 26:34)
dan melambangkan takhta Allah. Di hadapan tabut ini imam besar berdiri
setahun sekali pada Hari Pendamaian untuk memercikkan darah atas tutup
pendamaian untuk mengadakan pendamaian karena dosa-dosa yang tidak
disengaja selama setahun sebelumnya
(lihat art. HARI PENDAMAIAN).