Kidung Agung 1:6
1:6 Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur;
kebun anggurku sendiri tak kujaga
1 .
Kidung Agung 4:16
Kedua mempelai saling menyapa
4:16 --Bangunlah, hai angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplah dalam kebunku,
supaya semerbaklah
bau rempah-rempahnya! Semoga kekasihku
datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya
yang lezat.
Kidung Agung 6:9
6:9 Tetapi dialah satu-satunya merpatiku,
idam-idamanku,
satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya;
puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
Kidung Agung 8:2
8:2 Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku,
supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku.
1 Full Life: KEBUN ANGGURKU SENDIRI TAK KUJAGA.
Nas : Kid 1:6
Kakak-kakak yang kejam dari mempelai wanita telah memaksa dia untuk
menjaga dan memelihara kebun anggur mereka, sesuatu yang tidak dilakukannya
untuk kebunnya sendiri. Kerja di udara terbuka ini mungkin menyebabkan
kulitnya menjadi begitu hitam, berbeda sekali dengan gadis-gadis cantik
Yerusalem yang bertopi -- sekalipun kerja keras tidak merusak kecantikan
dirinya yang asli (ayat Kid 1:5). Mengingat ayat-ayat ini sulit untuk
menerima pandangan beberapa orang bahwa pembicaranya di sini adalah putri
Firaun (1Raj 3:1). Gadis Sulam ini mungkin putri yang pertama-tama
dikasihi Salomo dan dinikahinya sebelum dia mengadakan pernikahan karena
persekutuan politik.