1 Full Life: PENUH ROH DAN HIKMAT.
Nas : Kis 6:3
Para rasul menetapkan bahwa ketujuh orang yang terpilih itu
membuktikan bahwa mereka senantiasa berada di bawah pengaruh Roh Kudus.
Rupanya para rasul ini menganggap bahwa tidak semua orang percaya
senantiasa penuh dengan Roh. Dengan kata lain, mereka yang gagal untuk
hidup setia dalam Roh (Gal 5:16-25) tidak akan penuh dengan Roh lagi.
Mengenai istilah "penuh dengan Roh Kudus," dan "dipenuhi dengan Roh Kudus"
perhatikan yang berikut ini:
- 1) Ungkapan "penuh dengan Roh Kudus" (bd. Kis 6:5; 11:24)
mengungkapkan suatu sifat atau keadaan yang berkesinambungan di dalam
orang percaya yang diakibatkan oleh kepenuhan Roh Kudus dan yang
memungkinkan mereka untuk melayani dengan kuasa Roh serta bernubuat
dengan ilham sebagaimana diberikan Roh.
- 2) Istilah "dipenuhi dengan Roh Kudus" dipakai dengan tiga pengertian:
- (a) untuk menunjukkan penerimaan baptisan dalam Roh Kudus
(Kis 1:5; 2:4; 9:17; 11:16);
- (b) untuk menunjukkan pemberian kuasa kepada seorang atau
orang-orang percaya pada saat tertentu untuk berbicara di bawah
dorongan Roh Kudus (Kis 4:8; 13:9; Luk 1:41-45,67-79); dan
- (c) untuk menunjukkan suatu pelayanan nubuat umum yang diilhami atau
diurapi Roh Kudus tanpa menyebutkan masa pelayanan tersebut
(Kis 4:31-33; 13:52; Luk 1:15).
- 3) Setelah menerima baptisan dalam Roh pertama kali, orang percaya yang
dengan setia hidup dalam Roh, sambil mematikan perbuatan daging
(Rom 8:13-14), dapat digambarkan sebagai "penuh dengan Roh Kudus",
yaitu, memelihara kepenuhan Roh yang mendiami diri mereka (mis. ketujuh
orang yang terpilih itu, khususnya Stefanus, ayat Kis 6:3,5; 7:55;
atau Barnabas, Kis 11:24). Juga, mereka yang memelihara kepenuhan
Roh, boleh menerima pengisian baru dengan Roh untuk suatu maksud atau
tugas tertentu, khususnya suatu kesanggupan ilahi untuk berbicara
dibawah dorongan Roh Kudus.
2 Full Life: MELETAKKAN TANGAN DI ATAS MEREKA.
Nas : Kis 6:6
Dalam PB, penumpangan tangan dipakai dalam lima cara:
- (1) dalam hubungan dengan mukjizat penyembuhan (Kis 28:8;
Mat 9:18; Mr 5:23; 6:5);
- (2) dalam memberkati orang lain (Mat 19:13,15);
- (3) dalam hubungan dengan baptisan dalam Roh (Kis 8:17,19;
Kis 19:6);
- (4) dalam mengangkat orang untuk tugas khusus (ayat Kis 6:6;
Kis 13:3); dan
- (5) dalam memberikan karunia-karunia rohani oleh para penatua
(1Tim 4:14).
Sebagai salah satu cara yang dipakai Allah untuk menyalurkan karunia dan
berkat kepada orang lain, penumpangan tangan menjadi doktrin mendasar dalam
gereja mula-mula (Ibr 6:2). Tindakan ini jangan dilepaskan dari doa
karena doa menunjukkan bahwa karunia-karunia kasih karunia, penyembuhan
atau baptisan dalam Roh berasal dari Allah dan bukan dari mereka yang
menumpangkan tangan itu.
Menahbiskan tujuh orang itu berarti dua hal.
- 1) Ini merupakan kesaksian umum dari pihak gereja bahwa ketujuh orang
ini memiliki sejarah ketekunan dalam kesalehan dan kesetiaan terhadap
pimpinan Roh (bd. 1Tim 3:1-10).
- 2) Ini merupakan tindakan untuk mengkhususkan ketujuh orang ini bagi
pekerjaan Allah dan suatu kesaksian akan kesediaan mereka untuk menerima
tanggung jawab dari panggilan Allah.