1 Full Life: KALAU BEGITU BERIKANLAH KEPADA KAISAR.
Nas : Luk 20:25
Dalam keadaan yang normal, orang percaya harus membayar pajak dan tunduk kepada kuasa pemerintah (lih. Rom 13:1-7), sekalipun kesetiaan tertinggi kita adalah kepada Allah. Kita harus patuh kepada pemerintah sekular di dunia kecuali bila itu bertentangan dengan hukum Allah; kita sekali-kali tidak boleh melanggar perintah Yesus untuk "memberikan kepada Kaisar apa yang Kaisar punya".
2 Full Life: MENENTUKAN HAK-HAK KERAJAAN BAGI KAMU.
Nas : Luk 22:29
Bagi para pengikut-Nya yang setia Yesus menyediakan suatu "Kerajaan" yang telah didirikan-Nya (ayat Luk 22:30). Murid hendaknya jangan mengharapkan kemuliaan di bumi dan kuasa duniawi pada masa ini.
3 Full Life: PENUH DENGAN ROH KUDUS.
Nas : Luk 1:15
Perhatikanlah hasil dari kehidupan dan pelayanan Yohanes yang penuh dengan Roh. Oleh kuasa Roh Kudus
lihat cat. --> Yoh 16:8);
[atau ref. Yoh 16:8]
lihat cat. --> Kis 1:8);
[atau ref. Kis 1:8]
4 Full Life: ANGGUR ATAU MINUMAN KERAS.
Nas : Luk 1:15
Terjemahan harfiah dari teks bahasa Yunani adalah "Ia tak akan pernah minum anggur (_oinos_) atau minuman keras (_sikera_)." Dalam terjemahan bahasa Inggris ada kata "yang lain" ("minuman keras yang lain") yang tidak ditemukan dalam teks Yunani. Kata Yunani yang diterjemahkan "minuman keras" adalah _sikera_. Arti yang tepat belum diketahui, namun tak dapat disangkal bahwa itu berhubungan dengan kata _shekar_ dalam PL
(lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA, dan
lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1),
danlihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2)).
5 Full Life: DENGAN KUASA MANAKAH?
Nas : Luk 20:2
Para pemimpin agama mempertanyakan kewenangan Yesus untuk membersihkan Bait Allah ataupun untuk mengajar orang (Luk 19:45-48). Mereka merasa tersinggung dan marah karena Yesus mengecam perbuatan jahat di dalam rumah Allah, sementara mereka sendiri bersikap toleransi dan ikut serta di dalam perbuatan tersebut. Tindakan-tindakan demikian menunjukkan betapa tidak tepatnya mereka untuk menjadi pemimpin rohani. Sebagai pemimpin rohani yang sejati, Yesus menggunakan kewenangan-Nya demi kepentingan kebenaran dan keadilan, sekalipun Ia harus mengorbankan nyawa-Nya sendiri.