1 Full Life: CONTOH TENTANG TRINITAS.
Nas : Mat 3:17
Baptisan Yesus merupakan perwujudan yang sangat baik untuk
menunjukkan kebenaran tentang Trinitas.
- 1) Yesus Kristus, yang dinyatakan setara dengan Allah (Yoh 10:30),
dibaptis di Sungai Yordan.
- 2) Roh Kudus, yang juga setara dengan Bapa (Kis 5:3-4) turun ke
atas Yesus sebagai burung merpati.
- 3) Bapa menyatakan bahwa Ia sangat berkenan kepada Yesus. Jadi, kita
mempunyai tiga oknum ilahi yang setara; adalah bertentangan dengan
seluruh Alkitab bila kita menafsirkan peristiwa ini dengan cara yang
lain. Menurut doktrin Trinitas ketiga oknum ilahi ini demikian bersatu
hakikatnya sehingga mereka merupakan Allah yang Esa
(lihat cat. --> Mr 1:11
[atau ref. Mr 1:11]
mengenai Trinitas; bd. Mat 28:19; Yoh 15:26; 1Kor 12:4-13; Ef 2:18;
1Pet 1:2).
2 Full Life: ANAK-KU YANG KUKASIHI.
Nas : Mr 1:11
Ketiga oknum Tritunggal terlibat dalam pembaptisan Yesus
(lihat cat. --> Mat 3:17).
[atau ref. Mat 3:17]
Di dalam ayat ini dan ayat-ayat lainnya di Alkitab Allah dinyatakan sebagai
satu hakikat yang hadir sebagai tiga pribadi dengan sifat bersama: Bapa,
Putra, dan Roh Kudus (bd. Mat 3:16-17; 28:19; 2Kor 13:14; Ef 4:4-6;
1Pet 1:2; Yud 1:20-21). Jadi dalam satu arti Allah adalah tunggal (satu
kesatuan) dan dalam arti lain Ia adalah jamak (tiga)
(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).
- 1) Alkitab menyatakan bahwa Allah itu Esa-kesatuan sempurna dari satu
sifat dan hakikat (Mr 12:29; Ul 6:4; Gal 3:20). Salah satu oknum
ke-Allahan tidaklah Allah tanpa dua oknum yang lain dan setiap oknum
bersama dengan kedua oknum yang lain adalah Allah.
- 2) Keberadaan Allah yang Esa dinyatakan dalam kejamakan tiga oknum yang
berbeda dan dapat dikenal, namun tidak terpisah. Ketiganya ini bukanlah
tiga allah, bukan pula tiga bagian atau manifestasi Allah, melainkan
tiga oknum yang bersekutu sedemikian eratnya sehingga ketiganya
benar-benar merupakan Allah Esa yang sejati dan kekal. Baik Anak Allah
maupun Roh Kudus memiliki sifat-sifat yang hanya mungkin dimiliki oleh
Allah sendiri (lih. Kej 1:2; Yes 61:1; Yoh 14:16; 16:8,13;
Kis 5:3-4; Rom 8:2,26-27; 1Kor 2:10-11; 2Tes 2:13; Ibr 9:14; dan
lihat cat. --> Yoh 1:1;
lihat cat. --> Yoh 1:14;
lihat cat. --> Yoh 5:18;
lihat cat. --> Yoh 20:28).
[atau ref. Yoh 1:1-14; 5:18; 20:28]
Ketiga oknum ini tidak pernah diciptakan, tetapi masing-masing
berhakikat sama serta memiliki kemuliaan, sifat, dan kuasa yang
setingkat.
- 3) Allah yang Esa namun tiga pribadi ini dari kekal telah memungkinkan
kasih dan persekutuan yang saling menanggapi, pemberlakuan sifat-sifat
ilahi, saling berbagi pengetahuan dan keterkaitan di antara ketiga
pribadi ke-Allahan itu (bd. Yoh 10:15; 11:27; 17:24; 1Kor 2:10).
3 Full Life: TURUNLAH ROH KUDUS ... KE ATAS-NYA.
Nas : Luk 3:22
Yesus, yang sejak awal telah dikandung dan didiami oleh Roh Kudus
(Luk 1:35), sekarang secara pribadi diurapi dan diberi kuasa oleh Roh
Kudus bagi pelayanan-Nya. Untuk keterangan lebih lanjut tentang pentingnya
baptisan Yesus dalam Roh Kudus,
lihat art. YESUS DAN ROH KUDUS.
4 Full Life: BEGITU BESAR KASIH ALLAH AKAN DUNIA INI.
Nas : Yoh 3:16
Ayat ini mengungkapkan isi hati dan tujuan Allah.
- 1) Kasih Allah cukup luas untuk menjangkau semua orang, yaitu "dunia
ini" (bd. 1Tim 2:4).
- 2) Allah "mengaruniakan" Anak-Nya sebagai korban penghapus dosa di atas
kayu salib. Pendamaian mengalir dari hati Allah sendiri yang penuh
kasih. Korban Kristus bukan sesuatu tindakan yang terpaksa dilakukan
oleh Allah (Rom 8:32; 1Yoh 4:10).
- 3) Percaya (Yun. _pisteuo_) mengandung tiga unsur utama:
- (a) keyakinan yang kokoh bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan
satu-satunya Juruselamat umat manusia yang hilang;
- (b) persekutuan yang menyangkal diri dan ketaatan kepada Kristus
(bd. Yoh 15:1-10;
lihat cat. --> Yoh 14:21; dan
lihat cat. --> Yoh 15:4); dan
[atau ref. Yoh 14:21; 15:4]
- (c) kepercayaan penuh di dalam Kristus bahwa Ia mampu dan bersedia
menuntun saudara hingga keselamatan kekal dan persekutuan dengan
Allah di sorga
(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
- 4) "Binasa" merupakan kata yang sering dilupakan dalam ayat
Yoh 3:16 ini. Kata ini tidak menunjuk kepada kematian jasmani,
tetapi kepada hukuman kekal yang begitu mengerikan
(lihat cat. --> Mat 10:28).
[atau ref. Mat 10:28]
- 5) "Hidup kekal" adalah karunia yang dianugerahkan Allah kepada kita
pada saat kita dilahirkan kembali
(lihat art. PEMBAHARUAN).
"Kekal" bukan saja mengacu kepada keabadian tetapi juga kepada kualitas
kehidupan ini; suatu jenis kehidupan yang ilahi, kehidupan yang
membebaskan kita dari kuasa dosa dan Iblis serta meniadakan yang duniawi
di dalam diri kita supaya kita dapat mengenal Allah (bd.
Yoh 8:34-36;
lihat cat. --> Yoh 17:3).
[atau ref. Yoh 17:3]
5 Full Life: DARI KUASA KEGELAPAN.
Nas : Kol 1:13
Hal yang utama dalam penebusan ialah kelepasan dari pengendalian dan
kuasa kegelapan, yaitu dari Iblis (Mat 4:8-11; Luk 22:52-53; Ef 2:2;
Ef 6:12). Sekarang kita berada dalam kerajaan Kristus dan di bawah
pemerintahan-Nya (Rom 6:17-22;
lihat cat. --> Kis 26:18).
[atau ref. Kis 26:18]
6 Full Life: SAUDARA-SAUDARA ... YANG PERCAYA ... DI KOLOSE.
Nas : Kol 1:2
Paulus menulis kepada jemaat Kolose oleh sebab guru-guru palsu telah
menyusup ke dalam gereja. Mereka mengajar bahwa penyerahan kepada Kristus
dan ketaatan kepada ajaran para rasul tidak memadai untuk mendapat
keselamatan penuh. Ajaran palsu ini mencampur "filsafat" dan "tradisi"
manusia dengan Injil (Kol 2:8) dan meminta penyembahan para malaikat
sebagai pengantara antara Allah dan manusia (Kol 2:18). Para guru palsu
ini menuntut pelaksanaan beberapa syarat agama Yahudi (Kol 2:16,21-23)
serta membenarkan kekeliruan mereka dengan menyatakan bahwa mereka mendapat
wahyu melalui penglihatan-penglihatan (Kol 2:18).
- 1) Filsafat mendasar di balik ajaran salah ini tampak dewasa ini di
dalam ajaran bahwa Yesus Kristus dan Injil asli PB tidak memadai untuk
memenuhi keperluan rohaniah kita
(lihat cat. --> 2Pet 1:3).
[atau ref. 2Pet 1:3]
- 2) Paulus membuktikan salahnya bidat ini dengan menunjukkan bahwa
Kristus bukan saja Juruselamat pribadi kita, tetapi kepala gereja dan
Tuhan semesta alam dan ciptaan juga. Karena itu, bukannya filsafat atau
hikmat manusia, melainkan Yesus Kristus dan kuasa-Nya di dalam kehidupan
kita itulah yang menebus dan menyelamatkan kita untuk selama-lamanya;
perantara tidak perlu dan kita harus langsung menghampiri Dia.
- 3) Menjadi orang percaya berarti beriman kepada Kristus dan Injil-Nya,
bersandar kepada-Nya, mengasihi Dia dan hidup di hadirat-Nya. Kita tidak
boleh menambah apa-apa pada Injil atau memajukan hikmat atau filsafat
humanistik yang modern.