1 Full Life: ADA TERTULIS.
Nas : Mat 4:6
Iblis mempergunakan Firman Allah ketika mencobai Yesus untuk berbuat
dosa. Adakalanya orang duniawi akan mempergunakan ayat Alkitab untuk
mencoba membujuk orang percaya melakukan sesuatu yang mereka ketahui adalah
salah atau tidak bijaksana. Beberapa ayat di Alkitab, apabila tidak
ditafsirkan sesuai dengan konteksnya atau tidak dibandingkan dengan ayat
yang lain dalam Firman Allah, mungkin tampaknya bersikap mengizinkan
kelakuan yang berdosa (lih. mis. 1Kor 6:12). Orang percaya harus
benar-benar memahami Firman Allah dan berwaspada terhadap mereka yang
memutarbalikkan Alkitab untuk memenuhi keinginan tabiat berdosa manusia.
Rasul Petrus berbicara tentang orang-orang yang memutarbalikkan Alkitab
sehingga membinasakan dirinya sendiri (2Pet 3:16).
2 Full Life: CELAKALAH KAMU ... ORANG-ORANG FARISI.
Nas : Mat 23:13
Kata-kata Yesus dalam pasal Mat 23:1-39 ini merupakan
kecaman-Nya yang paling pedas. Perkataan-Nya ditujukan kepada para pemimpin
agama dan guru palsu yang telah menolak setidak-tidaknya sebagian dari
Firman Allah dan menggantikannya dengan gagasan dan penafsiran mereka
sendiri (ayat Mat 23:23,28; 15:3,6-9; Mr 7:6-9).
- 1) Sikap Yesus dalam hal ini perlu diperhatikan. Itu bukanlah sikap
yang bertoleransi, serta membolehkan, dan ramah dari seorang yang tidak
peduli tentang kesetiaan terhadap Allah dan sabda-Nya. Yesus bukanlah
seorang pengkhotbah yang lemah yang membiarkan dosa. Karena Ia setia
terhadap panggilan-Nya, maka Ia murka terhadap kejahatan (bd.
Mat 21:12-17; Yoh 2:13-16) dan mengutuk dosa dan ketidakbenaran di
kalangan para pemimpin agama (ayat Mat 23:23,25).
- 2) Begitu besar kasih Yesus akan Alkitab yang terilhamkan sebagai
firman Bapa-Nya, dan perhatian-Nya terhadap orang yang akan binasa
karena Firman itu diputarbalikkan (lih. Mat 15:2-3; 18:6-7;
Mat 23:13,15), menyebabkan Dia menggunakan kata-kata seperti "orang
munafik" (ayat Mat 23:15), "orang neraka" (ayat Mat 23:15),
"pemimpin-pemimpin buta" (ayat Mat 23:16), "orang bodoh" (ayat
Mat 23:17), "penuh rampasan dan kerakusan" (ayat Mat 23:25),
"kuburan yang dilabur putih ... yang sebelah dalamnya penuh ... pelbagai
jenis kotoran" (ayat Mat 23:27), "penuh ... kedurjanaan" (ayat
Mat 23:28), "ular-ular," "keturunan ular beludak" (ayat
Mat 23:33) dan "pembunuh" (ayat Mat 23:34). Kata-kata ini,
sekalipun keras dan menghukum, namun diucapkan dengan hati yang hancur
(ayat Mat 23:37) oleh Dia yang akan mati karena mereka yang
dikecam-Nya itu (bd. Yoh 3:16; Rom 5:6,8).
- 3) Yesus menggambarkan watak guru-guru dan pengkhotbah palsu sebagai
orang yang berusaha untuk menjadi orang populer, orang penting, dan
diperhatikan oleh orang lain (ayat Mat 23:5), senang menerima
penghormatan (ayat Mat 23:6) dan berbagai gelar (ayat Mat 23:7),
namun mereka mencegah orang masuk sorga karena injil mereka yang
diputarbalikkan (ayat Mat 23:13;
lihat art. GURU-GURU PALSU).
Mereka merupakan orang beragama yang profesional yang tampaknya rohani
dan saleh, tetapi sebenarnya orang berdosa (ayat Mat 23:14,25-27).
Mereka menyanjung para pemimpin rohani yang saleh dari masa lampau,
namun tidak mengikuti perbuatan atau pengabdian mereka kepada Allah,
Firman-Nya dan kebenaran (ayat Mat 23:29-30).
- 4) Alkitab mengingatkan orang percaya untuk waspada terhadap para
pemimpin agama yang palsu semacam itu (Mat 7:15; 24:11), memandang
mereka sebagai orang yang tidak percaya
(lihat cat. --> Gal 1:9)
[atau ref. Gal 1:9]
sehingga menolak untuk mendukung pelayanan mereka atau bersekutu dengan
mereka (2Yoh 1:9-11).
- 5) Orang di dalam gereja yang atas nama kasih, toleransi, dan
persatuan, tidak mau mengambil sikap Yesus terhadap orang yang
memutarbalikkan ajaran Kristus dan Alkitab (Mat 7:15; Gal 1:6-7;
2Yoh 1:9) sebenarnya ikut terlibat dalam perbuatan jahat para nabi
dan guru palsu (2Yoh 1:10,11).