Mikha 1:6-8
1:6 Sebab itu Aku akan membuat Samaria menjadi timbunan puing
1 di padang, menjadi tempat penanaman pohon anggur.
Aku akan menggulingkan batu-batunya
ke dalam lembah dan akan menyingkapkan dasar-dasarnya.
1:7 Segala patungnya
akan diremukkan,
segala upah sundalnya akan dibakar, dan segala berhalanya
akan Kuhancurkan; sebab dari upah sundal
dikumpulkan semuanya itu, dan akan kembali menjadi upah sundal.
Nabi meratapi nasib Yehuda dan Yerusalem
1:8 Karena inilah aku hendak berkeluh kesah dan meratap
2 ,
hendak berjalan dengan tidak berkasut
dan telanjang, hendak melolong seperti serigala dan meraung seperti burung unta:
1 Full Life: SAMARIA MENJADI TIMBUNAN PUING.
Nas : Mi 1:6
Nubuat ini digenapi pada tahun 722 SM ketika pasukan Asyur
memusnahkan kota ini (lih. 2Raj 17:1-5); penggenapan itu terjadi tidak
lama sesudah Mikha menubuatkannya.
2 Full Life: AKU HENDAK BERKELUH KESAH DAN MERATAP.
Nas : Mi 1:8-9
Mikha menangisi kejatuhan Samaria (bd. ayat Mi 1:6). Hatinya
hancur karena mereka menolak Allah sehingga harus dihukum. Apakah kita
menyesal dan sedih bila orang terus berdosa terhadap Allah dan sedang
menuju kepada kebinasaan dan kemusnahan mereka sendiri?