Mikha 1:8-15
Nabi meratapi nasib Yehuda dan Yerusalem
1:8 Karena inilah aku hendak berkeluh kesah dan meratap
1 ,
hendak berjalan dengan tidak berkasut
dan telanjang, hendak melolong seperti serigala dan meraung seperti burung unta:
1:9 sebab lukanya
tidak dapat sembuh,
sudah menjalar ke Yehuda
2 ,
sudah sampai ke pintu gerbang
bangsaku, ke Yerusalem!
1:10 Di Gat janganlah sampaikan berita, janganlah sekali-kali menangis! Baiklah gulingkan dirimu dalam debu di Bet-Le-Afra!
1:11 Berkemaslah, hai penduduk Safir, dengan telanjang
dan malu. Tidak berani keluar penduduk Zaanan. Ratapan Bet-Haezel menghalangi engkau untuk tetap berdiri.
1:12 Dengan bimbang penduduk Marot berharap akan kebaikan.
Sebab malapetaka
turun dari pada TUHAN sampai ke pintu gerbang Yerusalem.
1:13 Pasanglah kuda teji pada kereta, hai penduduk Lakhis!
Inilah permulaan dosa bagi puteri Sion,
sebab padamulah terdapat pelanggaran Israel.
1:14 Sebab itu baiklah diberi hadiah
perpisahan kepada Moresyet
-Gat. Rumah-rumah Akhzib
akan menjadi tipu daya
bagi raja-raja Israel.
1:15 Penakluk masih akan Kudatangkan kepadamu, hai penduduk Maresya!
Kemuliaan Israel akan sampai di Adulam.
1 Full Life: AKU HENDAK BERKELUH KESAH DAN MERATAP.
Nas : Mi 1:8-9
Mikha menangisi kejatuhan Samaria (bd. ayat Mi 1:6). Hatinya
hancur karena mereka menolak Allah sehingga harus dihukum. Apakah kita
menyesal dan sedih bila orang terus berdosa terhadap Allah dan sedang
menuju kepada kebinasaan dan kemusnahan mereka sendiri?
2 Full Life: SUDAH MENJALAR KE YEHUDA.
Nas : Mi 1:9
Yehuda juga bersalah karena pelanggaran dan pemberontakan terhadap
Allah. Jadi, Mikha mengimbau beberapa kota tertentu di Yehuda (ayat
Mi 1:10-16) untuk meratapi kebinasaan yang akan menimpa mereka. Nubuat
Mikha digenapi ketika Sanherib merebut kota-kota berkubu negeri Yehuda
(2Raj 18:13); menurut catatan Asyur, Sanherib merebut 46 kota.