Mazmur 18:1
Nyanyian syukur Daud
18:1 Untuk pemimpin biduan. Dari hamba TUHAN, yakni Daud yang menyampaikan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN, pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari tangan Saul. (18:2) Ia berkata: "Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN
1 , kekuatanku!
Mazmur 40:5
40:5 (40-6) Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu
yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan
dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya
untuk dihitung.
Mazmur 49:14
49:14 (49-15) Seperti domba mereka meluncur
ke dalam dunia orang mati,
digembalakan oleh maut;
mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.
Mazmur 65:4
65:4 (65-5) Berbahagialah orang yang Engkau pilih
dan yang Engkau suruh mendekat
2 untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu,
di bait-Mu yang kudus.
Mazmur 85:8
85:8 (85-9) Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai
kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?
1 Full Life: AKU MENGASIHI ENGKAU, YA TUHAN.
Nas : Mazm 18:2-51
Mazmur ini juga tercatat dalam pasal 2Sam 22:1-51 dengan
beberapa perubahan; rupanya mazmur ini digubah pada awal pemerintahan Daud
(bd. 2Sam 8:14), sebelum ia berbuat dosa yang hebat dan sangat
menderita di bawah hajaran Tuhan seumur hidupnya (lih. 2Sam 12:1-14).
Mazmur ini mungkin bernubuat tentang Kristus, karena Paulus mengutip ayat
Mazm 18:50 sebagai menubuatkan saat itu ketika, melalui Mesias, semua
bangsa akan memuji Allah (bd. Rom 15:9).
2 Full Life: BERBAHAGIALAH ORANG YANG ENGKAU ... SURUH MENDEKAT.
Nas : Mazm 65:5
Sukacita terbesar kita ialah berada dekat Allah dan menikmati
persekutuan dengan Dia; hal ini kini dimungkinkan bagi orang percaya
melalui pengorbanan Yesus Kristus (Ibr 10:10-22) dan melalui Roh Kudus
yang mendiami kita (Ef 5:18). Alkitab menasihati kita untuk menghampiri
Allah senantiasa supaya kita dapat menerima kemurahan dan kekuatan-Nya
untuk menolong kita pada waktu kita memerlukannya (Ibr 4:16; 7:25).
Keaiban terbesar kita ialah menganggap remeh hak istimewa ini untuk dekat
dengan Allah, dengan menganggapnya tidak penting kita usahakan senantiasa
(bd. Ibr 10:36-39).