Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Mazmur 90:1-10

Allah, tempat perlindungan yang kekal
90:1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. 90:2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah. 90:3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" 90:4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam. 90:5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, 90:6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu. 90:7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut. 90:8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu. 90:9 Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh. 90:10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

Full Life: ENGKAULAH TEMPAT PERTEDUHAN KAMI.

Nas : Mazm 90:1-17

Doa ini, yang dianggap digubah Musa, mungkin ditulis sementara 40 tahun ketika Allah membuat Israel mengembara di padang gurun sebagai hukuman atas ketidaksetiaan mereka (Ul 8:15). Suatu angkatan orang Israel yang tidak taat mati selama ini (bd. ayat Mazm 90:7-11; lih. Bil 14:22-33). Setelah mengakui semua pelanggaran mereka dan hukuman Allah, Musa mendoakan pemulihan perkenan dan berkat Allah.

Full Life: DARI SELAMA-LAMANYA SAMPAI SELAMA-LAMANYA.

Nas : Mazm 90:2

Frasa ini mengacu kepada keberadaan Allah yang kekal, tanpa awal dan akhir.

  1. 1) "Selama-lamanya" (Ibr. _olam_) tidaklah harus berarti bahwa Allah ada di luar jangkauan waktu, tetapi sebaliknya menunjuk lama-Nya yang tidak terbatas berkesudahan dalam waktu (bd. Mazm 48:15; Kej 21:33; Ayub 10:5; 36:27). Alkitab tidak mengajarkan bahwa Allah berada dalam masa kini yang kekal di mana tidak ada masa lalu atau masa depan.
  2. 2) Nas-nas Alkitab yang memperkuat kekekalan Allah mengungkapkannya dalam istilah kesinambungan dan bukan waktu yang tiada batasnya. Allah mengenal masa lalu sebagai masa lalu, masa kini sebagai masa kini, dan masa depan sebagai masa depan.


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Mzm 90:1-10
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)