1 Full Life: ANAK DARA ... MELAHIRKAN SEORANG ANAK LAKI-LAKI.
  
Nas  : Mat 1:23
Baik Matius maupun Lukas setuju bahwa Yesus Kristus dikandung oleh
Roh Kudus (ayat Mat 1:18; Luk 1:34-35) dan lahir dari seorang perawan
tanpa campur tangan seorang ayah manusia. Sudah bertahun-tahun doktrin
kelahiran Yesus dari seorang perawan ini disanggah oleh para teolog
liberal. Akan tetapi, tidak dapat disangkal bahwa nabi Yesaya sudah
bernubuat tentang seorang anak yang lahir dari seorang perawan, anak yang
akan dinamakan "_Imanuel_", suatu istilah Ibrani yang berarti "Allah
menyertai kita" (Yes 7:14). Nubuat ini sudah disampaikan sekitar 700
tahun sebelum Yesus dilahirkan.
    - 1) Istilah "anak dara" (perawan) dalam Mat 1:23 ini merupakan
   padanan yang tepat dari istilah Yunani _parthenos_ yang terdapat dalam
   versi Septuaginta di Yes 7:14. Kata anak dara dalam bahasa Ibrani
   (_almah_) yang dipakai oleh Yesaya menunjuk kepada seorang gadis yang
   sudah cukup umur untuk menikah dan dalam PL tidak pernah dipakai untuk
   gadis yang tidak perawan lagi (bd. Kej 24:43; Kid 1:3; 6:8). Dengan
   demikian, Yesaya dalam PL dan Matius serta Lukas dalam PB sama-sama
   menyatakan bahwa ibu Yesus adalah seorang perawan (Yes 7:14).
- 2) Pentingnya kelahiran dari seorang perawan tidak dapat
   dititikberatkan secukupnya. Agar Sang Penebus dapat memenuhi syarat
   untuk menanggung hukuman karena dosa kita dan membawa keselamatan, maka
   di dalam dirinya Ia harus sepenuhnya manusia, tidak berdosa dan
   sepenuhnya ilahi (Ibr 7:25-26). Kelahiran Yesus dari seorang
   perawan memenuhi ketiga syarat ini.
        - (a) Satu-satunya cara Yesus dapat lahir sebagai manusia ialah dengan
       lahir dari seorang wanita.
- (b) Satu-satunya cara Ia dapat lahir tanpa dosa ialah dengan cara
       dikandung oleh Roh Kudus (Mat 1:20; bd. Ibr 4:15).
- (c) Satu-satunya cara Ia dapat sepenuhnya Ilahi adalah dengan Allah
       sendiri selaku Bapa-Nya. Oleh karena itu Yesus tidak dikandung
       secara alamiah, melainkan secara adikodrati, "anak yang akan
       kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah" (Luk 1:35).
       Karena itu Yesus Kristus dinyatakan kepada kita sebagai satu pribadi
       ilahi dengan dua tabiat -- ilahi dan manusiawi tanpa dosa.
- 3) Dengan hidup dan menderita selaku manusia, Yesus turut merasakan
   kelemahan kita (Ibr 4:15-16). Sebagai Anak Allah yang ilahi, Ia
   berkuasa untuk melepaskan kita dari perbudakan dosa dan kuasa Iblis
   (Kis 26:18; Kol 2:15; Ibr 2:14; 4:14-16; 7:25). Sebagai ilahi dan
   manusiawi, Ia memenuhi syarat untuk menjadi korban karena dosa setiap
   orang, dan menjadi Imam Besar yang memohon syafaat untuk semua orang
   yang datang kepada Allah (Ibr 2:9-18; 5:1-9; 7:24-28; 10:4-12).