1 Full Life: GIAT MEMBELA KEHORMATAN-KU.
Nas : Bil 25:11
Pinehas bereaksi terhadap kemerosotan moral dan penyembahan berhala
umat Allah dengan kemarahan yang kudus (ayat Bil 25:1-8).
- 1) Sema-ngatnya yang luar biasa demi kehormatan Allah (ayat
Bil 25:13) dan prinsip-Nya dinyatakan dalam kasihnya akan kebenaran
dan kebenciannya akan dosa, sebagaimana ditunjukkan oleh Allah.
Semangatnya melambangkan semangat Kristus demi kekudusan Allah
(lihat cat. --> Ibr 1:9).
[atau ref. Ibr 1:9]
- 2) Allah menjanjikan kepada Pinehas "keimaman selama-lamanya" (ayat
Bil 25:12-13; bd. 1Taw 6:4 dst.). Bersikap sungguh-sungguh
bersemangat bagi Tuhan senantiasa dibalas dengan berkat besar dari
Allah.
1 Full Life: SAUDARA-SAUDARA ... YANG PERCAYA ... DI KOLOSE.
Nas : Kol 1:2
Paulus menulis kepada jemaat Kolose oleh sebab guru-guru palsu telah
menyusup ke dalam gereja. Mereka mengajar bahwa penyerahan kepada Kristus
dan ketaatan kepada ajaran para rasul tidak memadai untuk mendapat
keselamatan penuh. Ajaran palsu ini mencampur "filsafat" dan "tradisi"
manusia dengan Injil (Kol 2:8) dan meminta penyembahan para malaikat
sebagai pengantara antara Allah dan manusia (Kol 2:18). Para guru palsu
ini menuntut pelaksanaan beberapa syarat agama Yahudi (Kol 2:16,21-23)
serta membenarkan kekeliruan mereka dengan menyatakan bahwa mereka mendapat
wahyu melalui penglihatan-penglihatan (Kol 2:18).
- 1) Filsafat mendasar di balik ajaran salah ini tampak dewasa ini di
dalam ajaran bahwa Yesus Kristus dan Injil asli PB tidak memadai untuk
memenuhi keperluan rohaniah kita
(lihat cat. --> 2Pet 1:3).
[atau ref. 2Pet 1:3]
- 2) Paulus membuktikan salahnya bidat ini dengan menunjukkan bahwa
Kristus bukan saja Juruselamat pribadi kita, tetapi kepala gereja dan
Tuhan semesta alam dan ciptaan juga. Karena itu, bukannya filsafat atau
hikmat manusia, melainkan Yesus Kristus dan kuasa-Nya di dalam kehidupan
kita itulah yang menebus dan menyelamatkan kita untuk selama-lamanya;
perantara tidak perlu dan kita harus langsung menghampiri Dia.
- 3) Menjadi orang percaya berarti beriman kepada Kristus dan Injil-Nya,
bersandar kepada-Nya, mengasihi Dia dan hidup di hadirat-Nya. Kita tidak
boleh menambah apa-apa pada Injil atau memajukan hikmat atau filsafat
humanistik yang modern.