Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Amsal 6:6-19

6:6 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: 6:7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, 6:8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. 6:9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? 6:10 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" -- 6:11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. 6:12 Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong, 6:13 yang mengedipkan matanya, yang bermain kaki dan menunjuk-nunjuk dengan jari, 6:14 yang hatinya mengandung tipu muslihat, yang senantiasa merencanakan kejahatan, dan yang menimbulkan pertengkaran. 6:15 Itulah sebabnya ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba, sesaat saja ia diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi. 6:16 Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: 6:17 mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, 6:18 hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, 6:19 seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.

Ayub 4:8

4:8 Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.

Ayub 5:27

5:27 Sesungguhnya, semuanya itu telah kami selidiki, memang demikianlah adanya; dengarkanlah dan camkanlah itu!"

Ayub 15:17

15:17 Aku hendak menerangkan sesuatu kepadamu, dengarkanlah aku, dan apa yang telah kulihat, hendak kuceritakan,

Mazmur 37:25

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

Mazmur 107:42

107:42 Orang-orang benar melihatnya, lalu bersukacita, tetapi segala kecurangan tutup mulut.

Pengkhotbah 4:1-8

4:1 Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan. 4:2 Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup. 4:3 Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari. 4:4 Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. 4:5 Orang yang bodoh melipat tangannya dan memakan dagingnya sendiri. 4:6 Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.
Kesia-siaan dalam hidup
4:7 Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari: 4:8 ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.

Pengkhotbah 7:15

7:15 Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya.

Pengkhotbah 8:9-11

Pekerjaan Allah tidak dapat diselami manusia
8:9 Semua ini telah kulihat dan aku memberi perhatian kepada segala perbuatan yang dilakukan di bawah matahari, ketika orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka. 8:10 Aku melihat juga orang-orang fasik yang akan dikuburkan boleh masuk, sedangkan orang yang berlaku benar harus pergi dari tempat yang kudus dan dilupakan dalam kota. Inipun sia-sia. 8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.

Full Life: HAI PEMALAS.

Nas : Ams 6:6

Seorang pemalas ialah seorang yang

  1. (1) terus menunda untuk memulai apa yang harus dilakukan (ayat Ams 6:9-10; bd. Ams 22:13),
  2. (2) tidak menyelesaikan apa yang telah dimulainya (Ams 12:27), dan
  3. (3) mengikuti jalan yang paling kurang mendatangkan kesulitan (Ams 20:4). Kemalasan dalam hal rohani bahkan adalah lebih menggoda daripada kemalasan dalam hal jasmaniah. Allah menasihati kita untuk berusaha sungguh-sungguh meneguhkan panggilan dan pilihan kita (2Pet 1:10; bd. 2Kor 8:7; 2Pet 1:5).

Full Life: TAK ADA YANG MENGHIBUR MEREKA.

Nas : Pengkh 4:1

Ketika memandang sekeliling kepada dunia yang menolak jalan-jalan Allah, Salomo melihat penindasan di mana-mana, dan mereka yang tertindas tidak memiliki penghibur. Di dunia saat ini masih banyak penindasan -- tetapi penghiburan telah tersedia, karena Allah kita adalah Allah "sumber segala penghiburan" (2Kor 1:3). Allah Bapa menghibur umat-Nya pada zaman PL manakala mereka berharap kepada-Nya (Mazm 86:17; Yes 51:3,12). Yesus membawa hiburan dan kesembuhan ketika di bumi (Mat 9:22) dan Roh Kudus dijanjikan sebagai Penghibur lain yang akan mendampingi kita untuk menghibur (Yoh 14:16). Orang percaya juga diperintahkan untuk saling menghibur (2Kor 1:4).

Full Life: SEGENGGAM KETENANGAN LEBIH BAIK DARI PADA DUA GENGGAM JERIH PAYAH.

Nas : Pengkh 4:4-8

Kerja keras dan pengembangan ketrampilan sering kali didorong oleh persaingan dengan sesama manusia akibat iri hati dan roh persaingan yang mementingkan diri sendiri; motivasi-motivasi seperti itu menghancurkan diri (ayat Pengkh 4:5). Daripada itu Allah menghendaki kita mencari hidup yang tidak berlebih-lebihan -- melakukan perbuatan baik dan hidup dengan tenang dan saleh. Kita harus bekerja sama (ayat Pengkh 4:9) dan saling menolong (ayat Pengkh 4:10-11).


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Pro 6:6-19,Job 4:8 5:27 15:17,Ps 37:25 107:42,Ec 4:1-8 7:15,Ec 8:9-11
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)