1 Full Life: TAKHTAMU ... ALLAH, TETAP UNTUK SETERUSNYA DAN SELAMANYA
  
Nas  : Mazm 45:7-8
(versi Inggris NIV -- Takhta-Mu, ya Allah, tetap ... selamanya).
Kedua ayat ini akhirnya digenapi dalam Yesus Kristus. Penulis surat Ibrani
menerapkan ayat-ayat ini pada pemuliaan, keunggulan, kekuasaan, dan sifat
Kristus (Ibr 1:8).
    - 1) Kekuasaan Kristus akan "sampai selama-lamanya" (Wahy 1:6). Raja
   Mesias disebut "Allah" dalam ayat Mazm 45:7 berbeda dengan "Allahmu"
   dalam ayat Mazm 45:8 (yaitu, Bapa). Perbedaan ini sesuai dengan
   ajaran PB bahwa baik Kristus maupun Bapa adalah Allah sepenuhnya.
- 2) Di dalam Mazmur ini, sifat Kristus yang paling penting dilukiskan
   dengan istilah kasih dan kebencian.
        - (a) Ia mengasihi kebenaran, karena itu menandakan kerajaan-Nya.
       Karena sukacita-Nya ditemukan di dalam melakukan kehendak Bapa
       (Ibr 10:7), Ia sangat mengasihi kebenaran di dalam segenap
       perwujudannya (bd. Ef 5:26; Ibr 13:12).
- (b) Sebagaimana Ia sangat mengasihi kebenaran, begitu pula Ia sangat
       membenci kejahatan. Hal ini dijelaskan-Nya dengan mati disalib untuk
       menghancurkan kejahatan dan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa
       mereka (Mat 1:21). Ketika berada di bumi, Ia menghadapi
       bermacam-macam dosa: suatu angkatan yang jahat (Mat 12:39),
       benteng pertahanan ketidakbenaran Iblis (Mr 1:34-39), dan
       kemunafikan di antara umat Allah (pasal Mat 23:1-39). Pada akhir
       zaman Ia akan kembali untuk menegakkan kebenaran di atas bumi (pasal
       Wahy 19:1-22:21).
- 3) Karena Yesus Kristus mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan,
   Allah mengangkat Dia di atas semua orang lain dengan mengurapi-Nya.
   Pengurapan ini mengacu kepada kemuliaan, kebahagiaan, dan kekuasaan yang
   diberikan Allah kepada-Nya. "Minyak kesukaan" (terj. versi Inggris NIV)
   mengacu langsung kepada pengurapan-Nya dengan Roh Kudus (lih.
   Mat 3:16-17; Gal 5:22-23;
           lihat cat. --> Ibr 1:9). [atau ref.     Ibr 1:9] 
- 4) Demikian pula, pencurahan Roh Kudus secara berkelimpahan atas umat
   Allah hanya akan terjadi apabila mereka ikut merasakan kasih Kristus
   yang sepenuh hati akan kebenaran. Lagi pula, hak untuk melayani sebagai
   pemimpin rohani umat Allah akan dilandaskan pada kasih seperti Kristus
   akan kebenaran dan penolakan gigih terhadap kejahatan (1Tim 3:1-7).
2 Full Life: KERAJAAN YANG TIDAK AKAN BINASA.
  
Nas  : Dan 2:44-45
Di dalam mimpi itu, sebuah batu yang terungkit lepas dari gunung,
bukan oleh tangan manusia (yaitu, adikodrati) menimpa kaki patung itu.
Bukan hanya kaki patung itu yang binasa, tetapi emas, perak, tembaga, besi,
dan tanah liat semuanya menjadi debu dan dihembuskannya.
    - 1) Ketika Babel kalah kepada Media-Persia, koalisi Media-Persia tetap
   menjadi bagian dari patung itu; hal ini juga berlaku bagi Yunani dan
   Roma serta negara-negara nasionalistis yang modern. Semua adalah bagian
   dari sistem dunia yang sama. Lagi pula, di sekitar kita masih ada
   astrologi Babel, etika Media-Persia, kesenian dan filsafat Yunani, dan
   hukum serta gagasan Romawi bahwa damai dapat dicapai dengan kekuatan
   militer. Menurut mimpi Nebukadnezar, sistem dunia dengan filsafat dan
   nilai-nilainya harus dimusnahkan sama sekali agar Kerajaan Kristus dapat
   ditetapkan dengan sepenuhnya.
- 2) Batu itu menjadi kerajaan yang memenuhi seluruh bumi (ayat
   Dan 2:35). Kerajaan kelima adalah kerajaan Allah yang didirikan oleh
   Yesus sang Mesias. Kerajaan itu akan memenuhi seluruh bumi dan meliputi
   langit baru dan bumi baru (bd. Wahy 21:1). Dapat dipastikan bahwa
   sistem dunia yang sekarang tidak akan bertahan untuk selama-lamanya,
   tetapi kerajaan Allah akan kekal selama-lamanya (bd. 2Pet 3:10-13).
3 Full Life: TENTANG ANAK ... YA ALLAH.
  
Nas  : Ibr 1:8
Penulis sedang menunjuk kepada ke-Allahan Kristus
          
(lihat cat. --> Yoh 1:1).
          [atau ref.     Yoh 1:1]
        	                	                                                            	                                	                	                        		            	            4 Full Life: MENCINTAI KEADILAN DAN MEMBENCI KEFASIKAN.
  
Nas  : Ibr 1:9
Tidaklah cukup bagi anak-anak Tuhan untuk mengasihi keadilan saja;
mereka juga harus membenci kejahatan. Kita melihat hal ini dengan jelas
dalam pengabdian Kristus terhadap keadilan (Yes 11:5) dan kebencian-Nya
terhadap kejahatan dalam kehidupan, pelayanan, dan kematian-Nya
          
(lihat cat. --> Yoh 3:19;
           lihat cat. --> Yoh 11:33).
          [atau ref.     Yoh 3:19; Yoh 11:33]
    - 1) Kesetiaan Kristus kepada Bapa selama Ia berada di bumi, sebagaimana
   ditunjukkan oleh kasih-Nya terhadap keadilan dan kebencian-Nya terhadap
   kejahatan, merupakan alasan bagi Allah untuk mengurapi Anak-Nya.
   Demikian pula, kita akan diurapi apabila kita menyetujui sikap Pemimpin
   kita terhadap keadilan dan kejahatan (Mazm 45:8).
- 2) Kasih kita terhadap keadilan dan kebencian terhadap kejahatan akan
   meningkat melalui dua cara:
        - (a) melalui pertumbuhan dalam kasih dan belas kasihan yang amat
       sangat terhadap mereka yang hidupnya dihancurkan oleh dosa, dan
- (b) dengan mengalami kemanunggalan yang makin erat dengan Allah dan
       Juruselamat kita yang "mencintai keadilan dan membenci kefasikan"
       (lih. Mazm 94:16; 97:10; Ams 8:13; Am 5:15; Rom 12:9; 1Yoh 2:15; Wahy 2:6).