Mazmur 17:2
17:2 Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman:
mata-Mu kiranya melihat apa yang benar.
Mazmur 31:1
Aman dalam tangan TUHAN
31:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (31-2) Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung,
janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku
1 oleh karena keadilan-Mu,
Mazmur 34:15
34:15 (34-16) Mata TUHAN
tertuju kepada orang-orang benar,
dan telinga-Nya
kepada teriak mereka minta tolong;
Mazmur 43:1
43:1 Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah
aku dari orang penipu dan orang curang!
Mazmur 143:1
Doa minta pertolongan dan pengajaran
143:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, dengarkanlah doaku
2 ,
berilah telinga kepada permohonanku!
Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu,
demi keadilan-Mu!
Mazmur 143:11
143:11 Hidupkanlah
aku oleh karena nama-Mu,
ya TUHAN, keluarkanlah jiwaku dari dalam kesesakan demi keadilan-Mu!
Daniel 9:16
9:16 Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu,
biarlah kiranya murka dan amarah-Mu
berlalu
dari Yerusalem,
kota-Mu, gunung-Mu
yang kudus; sebab oleh karena dosa kami dan oleh karena kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela
bagi semua orang yang di sekeliling kami.
1 Full Life: LUPUTKANLAH AKU.
Nas : Mazm 31:2-25
Mazmur ini adalah doa yang amat pribadi yang mengungkapkan kesusahan
dan ratapan karena musuh (ayat Mazm 31:5,9), penyakit (ayat
Mazm 31:10-11), dan ditinggalkan teman-teman (ayat Mazm 31:12-14).
Yeremia menggunakan anak kalimat dari mazmur ini (ayat Mazm 31:14) untuk
mengungkapkan kesedihan dan ketakutannya (bd. Yer 6:25; 20:10); Yesus
juga mengutipnya (kata-kata pembukaan ayat Mazm 31:6) ketika di salib
(Luk 23:46). Doa ini mengungkapkan jeritan hati semua orang percaya
yang menderita kesengsaraan karena penyakit, kesulitan atau penindasan dari
dunia atau musuh kebenaran; doa ini menyatakan bahwa pada saat kesukaran
hebat kita dapat bersembunyi "dalam naungan wajah-Mu" (ayat Mazm 31:21)
2 Full Life: DENGARKANLAH DOAKU.
Nas : Mazm 143:1-12
Seperti mazmur sebelumnya, mazmur ini melukiskan seorang percaya
yang menghadapi berbagai kesusahan besar dan merasa sudah kehabisan daya
tahannya (ayat Mazm 143:3-4,7; bd. Mazm 104:29). Yang tertinggal
hanyalah harapan dalam doa bahwa Allah akan menghidupkannya kembali dan
membebaskannya dari pencobaan besar itu (ayat Mazm 143:10-11;
lihat cat. --> Mazm 142:2 sebelumnya).
[atau ref. Mazm 142:2]