Mazmur 45:6
45:6 (45-7) Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya
1 ,
dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
Mazmur 145:13
145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan
segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia
dalam segala perkataan-Nya
dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Amsal 8:22-23
8:22 TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.
8:23 Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.
Daniel 4:34
4:34 Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal
budiku kembali
2 lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal
itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya
turun-temurun.
Mikha 5:2
Raja Mesias dan penyelamatan Israel
5:2 (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem
3 Efrata,
hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah
Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala,
sejak dahulu kala.
1 Full Life: TAKHTAMU ... ALLAH, TETAP UNTUK SETERUSNYA DAN SELAMANYA
Nas : Mazm 45:7-8
(versi Inggris NIV -- Takhta-Mu, ya Allah, tetap ... selamanya).
Kedua ayat ini akhirnya digenapi dalam Yesus Kristus. Penulis surat Ibrani
menerapkan ayat-ayat ini pada pemuliaan, keunggulan, kekuasaan, dan sifat
Kristus (Ibr 1:8).
- 1) Kekuasaan Kristus akan "sampai selama-lamanya" (Wahy 1:6). Raja
Mesias disebut "Allah" dalam ayat Mazm 45:7 berbeda dengan "Allahmu"
dalam ayat Mazm 45:8 (yaitu, Bapa). Perbedaan ini sesuai dengan
ajaran PB bahwa baik Kristus maupun Bapa adalah Allah sepenuhnya.
- 2) Di dalam Mazmur ini, sifat Kristus yang paling penting dilukiskan
dengan istilah kasih dan kebencian.
- (a) Ia mengasihi kebenaran, karena itu menandakan kerajaan-Nya.
Karena sukacita-Nya ditemukan di dalam melakukan kehendak Bapa
(Ibr 10:7), Ia sangat mengasihi kebenaran di dalam segenap
perwujudannya (bd. Ef 5:26; Ibr 13:12).
- (b) Sebagaimana Ia sangat mengasihi kebenaran, begitu pula Ia sangat
membenci kejahatan. Hal ini dijelaskan-Nya dengan mati disalib untuk
menghancurkan kejahatan dan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa
mereka (Mat 1:21). Ketika berada di bumi, Ia menghadapi
bermacam-macam dosa: suatu angkatan yang jahat (Mat 12:39),
benteng pertahanan ketidakbenaran Iblis (Mr 1:34-39), dan
kemunafikan di antara umat Allah (pasal Mat 23:1-39). Pada akhir
zaman Ia akan kembali untuk menegakkan kebenaran di atas bumi (pasal
Wahy 19:1-22:21).
- 3) Karena Yesus Kristus mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan,
Allah mengangkat Dia di atas semua orang lain dengan mengurapi-Nya.
Pengurapan ini mengacu kepada kemuliaan, kebahagiaan, dan kekuasaan yang
diberikan Allah kepada-Nya. "Minyak kesukaan" (terj. versi Inggris NIV)
mengacu langsung kepada pengurapan-Nya dengan Roh Kudus (lih.
Mat 3:16-17; Gal 5:22-23;
lihat cat. --> Ibr 1:9).
[atau ref. Ibr 1:9]
- 4) Demikian pula, pencurahan Roh Kudus secara berkelimpahan atas umat
Allah hanya akan terjadi apabila mereka ikut merasakan kasih Kristus
yang sepenuh hati akan kebenaran. Lagi pula, hak untuk melayani sebagai
pemimpin rohani umat Allah akan dilandaskan pada kasih seperti Kristus
akan kebenaran dan penolakan gigih terhadap kejahatan (1Tim 3:1-7).
2 Full Life: AKAL BUDIKU KEMBALI.
Nas : Dan 4:34-37
Tujuh merupakan angka kesempurnaan, karena itu pada akhir tujuh
masa, akal budi Nebukadnezar dipulihkan. Dia bukan saja mengerti apa yang
telah terjadi atas dirinya, tetapi juga mengakui kuasa, kebesaran, dan
kedaulatan Allah Daniel, Tuhan Allah Israel.
3 Full Life: ENGKAU, HAI BETLEHEM.
Nas : Mi 5:1
Mikha bernubuat bahwa seorang pemimpin akan muncul dari Betlehem
yang akan menggenapi janji-janji Allah kepada umat-Nya. Ayat ini mengacu
kepada Yesus sang Mesias (lih. Mat 2:1,3-6), yang asal usulnya "sudah
sejak purbakala" (yaitu, dari kekal; lih. Yoh 1:1; Kol 1:17; Wahy 1:8);
namun Ia akan lahir sebagai manusia (ayat Mi 5:2; lih. Yoh 1:14;
Fili 2:7-8).