Mazmur 52:3
52:3 (52-5) Engkau mencintai yang jahat
lebih dari pada yang baik, dan dusta
lebih dari pada perkataan yang benar. Sela
Mazmur 119:163
119:163 Aku benci dan merasa jijik
terhadap dusta, tetapi Taurat-Mu
kucintai.
Amsal 6:17
6:17 mata sombong,
lidah dusta,
tangan yang menumpahkan darah
orang yang tidak bersalah,
Amsal 13:5
13:5 Orang benar benci kepada dusta
1 ,
tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri.
Hosea 7:3
Dosa Israel di bidang agama dan kenegaraan
7:3 Mereka menyukakan raja dengan kejahatan mereka, dan para pemuka dengan kebohongan
mereka.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta 2 .
Roma 1:32
1:32 Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati,
mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju
dengan mereka yang melakukannya
3 .
Wahyu 22:15
22:15 Tetapi anjing-anjing
dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya
4 , tinggal di luar.
1 Full Life: ORANG BENAR BENCI KEPADA DUSTA.
Nas : Ams 13:5
Seorang yang benar akan lebih suka menderita siksaan karena
mengatakan yang benar daripada mengelak penderitaan dengan berdusta
(Dan 3:16-18). Orang semacam itu tahu bahwa menyerah kepada kebiasaan
untuk berdusta adalah berdosa terhadap Tuhan (Ams 12:22); mereka yang
melakukan hal itu tidak dapat masuk kerajaan Allah (Yoh 8:44;
lihat cat. --> Wahy 22:15).
[atau ref. Wahy 22:15]
2 Full Life: IA ADALAH PENDUSTA DAN BAPA SEGALA DUSTA.
Nas : Yoh 8:44
Dusta disebut sebagai ciri khas Iblis; dia sumber segala kebohongan
(Kej 3:1-6; Kis 5:3; 2Tes 2:9-11; Wahy 12:9). Dusta adalah dosa yang
bertentangan dengan pikiran Allah, yang adalah kebenaran (Wahy 19:11).
Acuh tak acuh terhadap dosa dusta merupakan salah satu tanda yang pasti
dari keadaan yang tidak saleh, satu petunjuk bahwa seseorang belum
dilahirkan oleh Roh Kudus (Yoh 3:6) tetapi berada di bawah pengaruh
Iblis selaku bapa rohaninya
(lihat cat. --> Yoh 4:24; dan
lihat cat. --> Wahy 22:15).
[atau ref. Yoh 4:24; Wahy 22:15]
3 Full Life: MEREKA JUGA SETUJU DENGAN MEREKA YANG MELAKUKANNYA.
Nas : Rom 1:32
Kata akhir rasul Paulus mengenai dosa manusia adalah kecaman Allah
atas keadaan yang lebih terkutuk dari tindakan dosa itu sendiri, yaitu
mendukungnya dan mendorongnya dengan merasa senang akan perbuatan dursila
orang lain. Inilah puncak kemerosotan akhlak -- menikmati seolah mengalami
sendiri dosa dan kejahatan yang dilakukan orang lain. Dosa kini menjadi
hiburan.
- 1) Kata "setuju" (Yun. _suneudokeo_) berarti "setuju dengan", atau
"menyetujui" menunjuk kepada penikmatan sembarangan dosa yang dilakukan
oleh orang lain di dalam masyarakat.
- 2) Dewasa ini kita sudah mengetahui kerusakan besar yang diakibatkan
oleh pemeranan perbuatan dursila yang menguasai media hiburan; namun
banyak orang menikmati dan bahkan menyetujuinya. Dihibur dengan melihat
orang lain berbuat dosa, sekalipun tidak terlibat di dalamnya, membawa
orang di bawah kutukan ilahi yang sama dengan mereka yang melakukannya.
Dosa makin meningkat dalam suatu masyarakat di mana tidak ada pencegahan
dari mereka yang tidak menyetujuinya.
- 3) Mereka (dan khususnya mereka yang mengaku percaya kepada Kristus)
yang mempergunakan perbuatan dursila orang lain sebagai sarana hiburan
dan kenikmatan secara langsung menyumbang kepada pendapat umum yang
menyetujui kedursilaan dan dengan demikian kepada kerusakan dan hukuman
kekal atas banyak orang lain yang tidak terhitung jumlahnya. Dosa
semacam ini layak dihukum mati dan akan tersingkap dan dihukum pada hari
hukuman terakhir (2Tes 2:12).
4 Full Life: SETIAP ORANG YANG MENCINTAI DUSTA DAN YANG MELAKUKANNYA.
Nas : Wahy 22:15
Perhatikanlah bagaimana dua pasal terakhir dari Alkitab memusatkan
perhatiannya pada soal dusta. Mereka yang melakukan dusta disebut tiga
kali:
- (1) Semua pendusta "akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang
menyala-nyala oleh api dan belerang" (Wahy 21:8);
- (2) mereka yang melakukan "dusta" tidak akan masuk ke dalam kota
Allah yang kekal (Wahy 21:27);
- (3) mereka yang menyukai dan melakukan dusta akan berada di luar
kerajaan kekal Allah.
Dusta menjadi dosa terakhir yang dihukum dalam Alkitab, mungkin karena
dusta yang telah mengakibatkan kejatuhan umat manusia (Kej 3:1-5; bd.
Yoh 8:44). Kata-kata yang serius ini harus menjadi suatu peringatan
bagi semua orang dalam gereja yang mempercayai bahwa Allah bersikap toleran
terhadap dusta dan penipuan.