Mazmur 81:1-3
Nyanyian pada waktu pembaruan perjanjian
81:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Dari Asaf. (81-2) Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita, bersorak-soraklah bagi Allah Yakub.
81:2 (81-3) Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana,
kecapi
yang merdu, diiringi gambus.
81:3 (81-4) Tiuplah sangkakala
pada bulan baru, pada bulan purnama,
pada hari raya kita.
Mazmur 108:2-3
108:2 (108-3) bangunlah, hai gambus dan kecapi,
aku mau membangunkan fajar.
108:3 (108-4) Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN, dan aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;
Mazmur 150:3-5
150:3 Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
150:4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi
dan seruling!
150:5 Pujilah Dia dengan ceracap
yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Mazmur 150:1
Haleluya
150:1 Haleluya!
Pujilah Allah
1 dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya
yang kuat!
Mazmur 25:1-6
Doa mohon ampun dan perlindungan
25:1 Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, kuangkat jiwaku;
25:2 Allahku, kepada-Mu aku percaya;
janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku.
25:3 Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;
yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat
dengan tidak ada alasannya.
25:4 Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku
2 , ya TUHAN, tunjukkanlah itu
kepadaku.
25:5 Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu
dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan
aku, Engkau kunanti-nantikan
sepanjang hari.
25:6 Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu,
ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
1 Full Life: PUJILAH ALLAH.
Nas : Mazm 150:1
Pujian yang benar kepada Allah tidak akan terbatas pada ruang ibadah
saja (ayat Mazm 150:1-2,6). Kita dapat sungguh-sungguh memuji Allah
hanya bila kita melihat kebesaran dan kebaikan-Nya, serta mengingat dan
merenungkan segala sesuatu yang telah dilakukan oleh-Nya dalam penciptaan
dan penebusan serta kehidupan pribadi kita. Dengan demikian pujian
merupakan suatu tanggapan berkuasa dari hati yang mengungkapkan sukacita,
ucapan syukur, dan kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan kita. Selain
memuji Allah dengan nyanyian dan alat musik kita di tempat ibadah, kita
dapat memuji Allah dengan hidup yang penuh kasih dan sukacita
(1Yoh 4:19), dengan iman di dalam Kristus (Yoh 1:7), dengan
kemenangan atas kuasa-kuasa Iblis (Ef 6:10-18), dengan kelaparan rohani
untuk kerajaan dan kebenaran-Nya (Mat 6:33), dengan pengabdian kepada
Firman-Nya (pasal Mazm 119:1-176), dengan kasih Allah yang dicurahkan ke
dalam hati kita oleh Roh Kudus (Rom 5:5), dengan pemberitaan Injil-Nya
(Rom 1:16), dan dengan pengharapan akan kedatangan-Nya kembali yang
tidak lama lagi (Tit 2:13;
lihat art. PUJIAN).
1 Full Life: BERITAHUKANLAH JALAN-JALAN-MU KEPADAKU.
Nas : Mazm 25:4
Seperti Musa (Kel 33:13), pemazmur sangat ingin mengetahui
jalan-jalan Allah. Orang percaya mungkin mengetahui sesuatu tentang
perbuatan Allah (mis. keselamatan, mukjizat; bd. Mazm 103:7), tetapi
tidak pernah sungguh-sungguh mengenal Allah atau memahami jalan-jalan-Nya
(yaitu, prinsip-prinsip hikmat yang dengannya Ia bekerja di dalam kita dan
menuntun kita). Prinsip-prinsip dasar untuk mengetahui jalan-jalan Allah
dalam mazmur ini adalah sebagai berikut:
- 1) Kita harus sungguh-sungguh ingin untuk dipimpin ke dalam jalan-jalan
Allah yang benar dan kebenaran Firman-Nya (ayat Mazm 25:4).
- 2) Kita harus ingin sekali menaruh harap pada Allah saja "sepanjang
hari" (ayat Mazm 25:5).
- 3) Kita harus tunduk kepada Allah dengan rendah hati (ayat
Mazm 25:9), mengabdikan diri kepada kehidupan saleh (ayat
Mazm 25:10) dan takut akan Tuhan (ayat Mazm 25:12-14).
- 4) Karena dosa adalah halangan untuk mengenal Allah dan
jalan-jalan-Nya, kita harus meninggalkan dosa dan disucikan serta
diampuni (ayat Mazm 25:4-8). "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku,
tentulah Tuhan tidak mau mendengar" (Mazm 66:18; bd. 1Yoh 2:1-6).
- 5) Kesulitan dalam kehidupan kita belum tentu menjadi tanda bahwa Allah
tidak berkenan pada kita (bd. Mazm 34:20). Mengenal Allah dan
jalan-Nya mungkin menuntun kita kepada penderitaan dan kerugian yang
mungkin tidak akan kita alami kalau tidak mengikut Dia (mis.
Kis 14:22; 20:22-23). Teladan utama kebenaran ini adalah Yesus
sendiri yang mengikuti kehendak Allah dengan sempurna, namun menderita
kesusahan, pengkhianatan, dan salib. Orang percaya yang tetap tinggal di
dalam kehendak Allah harus menantikan yang sama (Mat 10:24).