Mazmur 84:1-2
Rindu kepada kediaman Allah
84:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah. (84-2) Betapa disenangi tempat kediaman-Mu
1 ,
ya TUHAN semesta alam!
84:2 (84-3) Jiwaku hancur karena merindukan
pelataran-pelataran TUHAN
2 ; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
Mazmur 84:10
84:10 (84-11) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu
rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Mazmur 102:13-14
102:13 (102-14) Engkau sendiri akan bangun,
akan menyayangi
Sion, sebab sudah waktunya
untuk mengasihaninya,
sudah tiba saatnya.
102:14 (102-15) Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.
Mazmur 122:5-9
122:5 Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
122:6 Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu
mendapat sentosa.
122:7 Biarlah kesejahteraan
ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!
"
122:8 Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: "Semoga kesejahteraan ada di dalammu!"
122:9 Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan
bagimu.
Nehemia 1:2-4
1:2 datanglah Hanani,
salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput,
yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem.
1:3 Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.
"
1:4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis
dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa
dan berdoa
3 ke hadirat Allah semesta langit,
Nehemia 2:2-3
2:2 bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut.
2:3 Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya!
Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota,
tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?
"
Yesaya 62:1
Keselamatan Sion akan datang dengan segera
62:1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam
diri, dan oleh karena Yerusalem
4 aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya
bersinar seperti cahaya
dan keselamatannya
menyala seperti suluh.
Yesaya 62:6-7
62:6 Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai.
Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri
5 . Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang
62:7 dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang,
sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran
di bumi.
Yeremia 51:50
51:50 Kamu, orang-orang yang terluput dari pedang, pergilah,
janganlah berhenti! Ingatlah
dari jauh
kepada TUHAN dan biarlah Yerusalem
6 timbul lagi dalam hatimu:
Daniel 6:10-11
6:10 (6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah
Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut,
berdoa serta memuji Allahnya
7 , seperti yang biasa dilakukannya.
6:11 (6-12) Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon
kepada Allahnya.
1 Full Life: BETAPA DISENANGI TEMPAT KEDIAMAN-MU.
Nas : Mazm 84:2-13
Mazmur ini menggambarkan orang percaya yang demikian terikat kepada
Allah sehingga melebihi segala sesuatu mereka mendambakan untuk berada di
rumah dan kehadiran Allah (bd. pasal Mazm 42:1-12). Keinginan mereka
yang terbesar ialah mengalami dekatnya Allah, menyembah Dia bersama dengan
orang percaya lainnya (ayat Mazm 84:11) dan menerima berkat-berkat-Nya
(lihat cat. --> Mazm 84:5).
[atau ref. Mazm 84:5]
2 Full Life: JIWAKU ... MERINDUKAN PELATARAN-PELATARAN TUHAN.
Nas : Mazm 84:3
Lihat cat. --> Mazm 42:3,7
lihat cat. --> Mazm 42:7
[atau ref. Mazm 42:3,7]
mengenai dahaga dan lapar akan dekatnya Allah.
3 Full Life: BERKABUNG ... BERPUASA DAN BERDOA.
Nas : Neh 1:4
Nehemia sangat terbeban bagi umat-Nya dan pekerjaan Tuhan di Yehuda.
Selama 4 bulan (bd. ayat Neh 1:1 dengan Neh 2:1) ia mencurahkan isi
hatinya kepada Allah dalam puasa dan doa yang disertai banyak air mata
karena kesulitan yang diderita umat Allah di Yerusalem dan Yehuda (bd.
Kis 20:31). Doanya meliputi pengakuan dosa (ayat Neh 1:6-7,
peringatan kepada Allah akan firman-Nya sendiri (ayat Neh 1:8; bd.
Im 26:40-45; Ul 30:1-6), perhatian terhadap kemuliaan dan maksud-maksud
Allah (ayat Neh 1:5-8), dan doa syafaat yang terus-menerus bagi umat
Israel (ayat Neh 1:6).
4 Full Life: SION ... YERUSALEM.
Nas : Yes 62:1-12
Pasal ini membicarakan saat ketika Yerusalem akan dipenuhi dengan
kemuliaan dan kebenaran Tuhan; umat Allah akan hidup di dalam
tembok-temboknya dengan damai sejahtera dan sukacita, dan seluruh dunia
akan beruntung dari pemuliaannya. Hari ini akan terjadi setelah Juruselamat
datang kembali pada akhir zaman (ayat Yes 62:11).
5 Full Life: PENGINTAI-PENGINTAI ... TIDAK AKAN PERNAH BERDIAM DIRI.
Nas : Yes 62:6
Allah telah menugaskan para pengintai di tembok-tembok Sion, yaitu
para nabi dan pemohon syafaat setia yang tidak pernah berhenti berdoa bagi
penetapan kerajaan Allah di bumi dan kemuliaan Yerusalem. Demikian pula,
orang percaya PB harus membiasakan diri untuk bersyafaat tanpa henti bagi
penetapan kerajaan Allah dan pemerintahan Kristus yang adil di seluruh bumi
(lihat cat. --> Mat 6:10).
[atau ref. Mat 6:10]
Segala sesuatu yang kita ketahui menjadi kehendak Allah, kita harus
senantiasa berseru kepada-Nya dan "jangan biarkan Dia tinggal tenang" (ayat
Yes 62:7) sehingga Dia melaksanakan segala sesuatu yang dijanjikan-Nya.
6 Full Life: YERUSALEM.
Nas : Yer 51:50
Setelah luput dari bahaya kebinasaan Babel, para buangan itu harus
mempertimbangkan bahwa telah tiba waktunya untuk kembali ke Yerusalem dan
hidup bagi Tuhan.
7 Full Life: DANIEL ... BERDOA SERTA MEMUJI ALLAHNYA.
Nas : Dan 6:11
Keputusan raja tidak menyebabkan Daniel menjadi gentar sehingga
mengubah kebiasaannya berdoa; jendela-jendelanya tetap terbuka ke arah
Yerusalem di mana Bait Suci pernah berdiri (bd. 2Taw 6:21). Sekalipun
dia menyadari bahayanya, ia tidak membiarkan apa pun menghalangi dirinya
memanjatkan permohonan-permohonannya kepada Allah (bd. Fili 4:6).
Demikian pula, kita tidak boleh membiarkan apa pun menyebabkan kita
mengabaikan doa dan ibadah kita kepada Allah setiap hari.