1 Full Life: MANUSIA LAMA ... TUBUH DOSA.
Nas : Rom 6:6
Di sini Paulus memakai dua istilah.
- 1) "Manusia lama": istilah ini menunjuk kepada manusia yang belum
diperbaharui, keadaan seseorang sebelumnya, kehidupan yang di dalam
dosa. Manusia lama ini sudah disalibkan (yaitu, dimatikan) dengan
Kristus di salib supaya orang percaya dapat menerima hidup baru dalam
Kristus dan menjadi orang yang baru (bd. Gal 2:20).
- 2) "Tubuh dosa": istilah ini menunjuk kepada tubuh manusia yang
dikuasai oleh keinginan-keinginan berdosa. Kini perbudakannya kepada
dosa sudah dipatahkan (bd. 2Kor 5:17; Ef 4:22; Kol 3:9-10). Sejak
saat ini, orang percaya tidak boleh membiarkan cara hidup yang lama
menguasai hidup dan tubuh mereka lagi (2Kor 5:17; Ef 4:22;
Kol 3:9-10).
2 Full Life: HENDAKLAH DOSA JANGAN BERKUASA LAGI.
Nas : Rom 6:12
Karena dosa sudah dikalahkan, saudara harus senantiasa menentang
usahanya untuk berkuasa kembali. Karena dosa berusaha memerintah terutama
melalui keinginan-keinginan tubuh, maka keinginan ini harus dilawan dengan
iman kepada Kristus
(lihat cat. --> Rom 6:15 berikut).
[atau ref. Rom 6:15]
Kita dapat melakukan hal itu dengan menyangkal keinginan jahat tubuh kita
(ayat Rom 6:12), menolak untuk menyerahkan anggota tubuh kepada dosa
(ayat Rom 6:13), dan mempersembahkan tubuh dan seluruh kepribadian kita
sebagai hamba kepada Allah dan kebenaran (ayat Rom 6:13-19).
3 Full Life: MENTAATI PENGAJARAN YANG TELAH DITERUSKAN.
Nas : Rom 6:17
Dalam gereja mula-mula orang percaya baru terikat kepada
standar-standar tertentu dari ajaran dan kelakuan yang didasarkan pada
prinsip-prinsip rasuli dan hubungan serta penyerahan orang percaya itu
kepada Kristus (bd. Mat 5:1-7:29; Kis 2:42).
- 1) Standar-standar ini kemungkinan besar merupakan ringkasan doktrin
dan etika Kristen yang dianut orang yang baru bertobat ketika mereka
menerima Kristus sebagai Tuan mereka yang baru. Itulah yang disebutkan
"ajaran sehat" dalam surat-surat penggembalaan (lih. 1Tim 1:10;
2Tim 1:13; 4:3; Tit 1:9; 2:1).
- 2) Pandangan bahwa kekristenan tidak mempunyai pola pengajaran yang
mengatur kelakuan dan pikiran, atau menjadi "legalisme" jika mempunyai
garis-garis kebijaksanaan adalah asing bagi konsep Paulus untuk iman
Kristen. Kekristenan menuntut ketaatan yang bersumber dari hati pada
standar rohani
(lihat cat. --> Mr 7:6
[atau ref. Mr 7:6]
mengenai legalisme).