Yakobus 1:4
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,
supaya kamu menjadi sempurna
1 dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Yakobus 1:18
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita
oleh firman kebenaran,
supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung
di antara semua ciptaan-Nya.
Yakobus 2:1
Jangan memandang muka
2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia,
janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka
2 .
Yakobus 4:12
4:12 Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim,
yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan.
Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
Yakobus 5:4
5:4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh
yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam
keluhan
mereka yang menyabit panenmu.
Yakobus 5:15
5:15 Dan doa yang lahir dari iman
akan menyelamatkan orang sakit
3 itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa
4 , maka dosanya itu akan diampuni.
Yakobus 5:20
5:20 ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan
jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
1 Full Life: SUPAYA KAMU MENJADI SEMPURNA
Nas : Yak 1:4
(versi Inggris NIV -- "supaya kamu menjadi matang"). Matang (Yun.
_teleios_) mencerminkan pengertian alkitabiah tentang kedewasaan, yang
didefinisikan sebagai hubungan yang benar dengan Allah yang berbuahkan
usaha yang sungguh-sungguh untuk mengasihi Dia dengan sepenuh hati dalam
pengabdian yang sepenuhnya, ketaatan, dan kemurnian (Ul 6:5; 18:13;
Mat 22:37;
lihat cat. --> 1Tes 2:10;
[atau ref. 1Tes 2:10]
lihat art. PENGUDUSAN).
2 Full Life: MEMANDANG MUKA.
Nas : Yak 2:1
Memandang muka berarti memberikan perhatian khusus terhadap orang
tertentu karena kekayaan, busana atau kedudukan mereka. Melakukan hal ini
salah karena beberapa alasan.
- 1) Hal ini tidak menyenangkan Allah yang tidak pernah memandang
penampilan lahiriah tetapi hati orang (1Sam 16:7).
- 2) Sikap semacam ini tidak didorong oleh kasih yang murni untuk semua
orang (ayat Yak 2:8). Mengagumi kedudukan sosial adalah dosa
terhadap hukum kasih.
- 3) Sikap ini menjadikan kita "hakim dengan pikiran yang jahat" (ayat
Yak 2:4); daripada menghormati "Tuhan kita yang mulia" dan menerima
orang berdasarkan iman mereka kepada Kristus, kita dengan tidak adil
menunjukkan sikap memihak orang kaya atau orang berkedudukan dengan
motivasi yang jahat untuk memperoleh keuntungan.
3 Full Life: DOA YANG LAHIR DARI IMAN AKAN MENYELAMATKAN ORANG SAKIT
Nas : Yak 5:15
(versi Inggris NIV -- "menyembuhkan"). Yakobus berbicara tentang
penyakit jasmaniah. Kita boleh menangani penyakit dengan minta doa dari
para penatua atau pemimpin gereja.
- 1) Tugas para gembala dan pemimpin gereja ialah mendoakan orang sakit
dan mengoles mereka dengan minyak. Perhatikan bahwa tanggung jawab para
penatua ialah memanjatkan doa iman. Itu bukan tanggung jawab orang
sakit. PB menempatkan beban utama untuk memperoleh kesembuhan pada
gereja dan pemimpinnya.
- 2) Minyak rupanya melambangkan kuasa Roh Kudus yang menyembuhkan;
minyak itu dipakai untuk membantu iman (bd. Mr 6:13).
- 3) Yakobus menekankan bahwa yang terpenting adalah doa. Doa yang
efektif harus dipanjatkan dalam iman jikalau orang sakit akan
disembuhkan. Tuhan akan memberikan iman sesuai dengan kehendak-Nya
(lihat cat. --> Mat 17:20;
[atau ref. Mat 17:20]
lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).
- 4) Mungkin orang tidak selalu disembuhkan; sekalipun demikian, gereja
harus terus-menerus mencari kuasa penyembuhan kerajaan Allah dalam belas
kasihan terhadap orang sakit dan demi kemuliaan Kristus
(lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).
4 Full Life: JIKA IA TELAH BERBUAT DOSA.
Nas : Yak 5:15
Yakobus menyadari bahwa penyakit mungkin disebabkan oleh karena dosa
(ayat Yak 5:16). Oleh karena itu, apabila terjadi penyakit, orang itu
harus memeriksa dirinya di hadapan Tuhan dalam doa untuk mengetahui apakah
penyakitnya itu disebabkan oleh dosa pribadi. Kata "jika" menjelaskan bahwa
penyakit tidak selalu disebabkan oleh dosa pribadi
(lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).