Amsal 18:6-24
18:6 Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan,
dan mulutnya berseru meminta pukulan.
18:7 Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat
bagi nyawanya.
18:8 Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.
18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
18:10 Nama TUHAN
adalah menara
yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.
18:11 Kota yang kuat
bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.
18:12 Tinggi hati
mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.
18:13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.
18:14 Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan
semangat yang patah?
18:15 Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan,
dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.
18:16 Hadiah
memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.
18:17 Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya.
18:18 Undian mengakhiri pertengkaran,
dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa.
18:19 Saudara yang dikhianati
lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.
18:20 Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan
oleh hasil bibirnya.
18:21 Hidup dan mati
dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
18:22 Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik,
dan ia dikenan TUHAN.
18:23 Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar.
18:24 Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Ams 18:6-24
Copyright © 2005-2025 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)