1 Korintus 1:21-29
Konteks1:21 Oleh karena dunia, p dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan q mereka yang percaya r oleh kebodohan pemberitaan 1 Injil. 1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda s dan orang-orang Yunani mencari hikmat, 1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: t untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan u dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, v 1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, w baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah x dan hikmat Allah. y 1:25 Sebab yang bodoh z dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah a dari Allah lebih kuat dari pada manusia. 1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: b menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, c tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. 1:27 Tetapi apa yang bodoh d bagi dunia, dipilih e Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah 2 untuk memalukan apa yang kuat, 1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, f dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti 3 , 1:29 supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. g


[1:21] 1 Full Life : KEBODOHAN PEMBERITAAN.
Nas : 1Kor 1:21
Bukan metode khotbah yang dianggap sebagai kebodohan di sini, melainkan berita tentang ketuhanan Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan itu.
[1:27] 2 Full Life : APA YANG BODOH ... DIPILIH ALLAH.
Nas : 1Kor 1:27
Dalam ayat 1Kor 1:25-29, Paulus menekankan bahwa standar dan nilai Allah itu berbeda dengan yang diterima oleh dunia; pada saat ini Allah sedang mengupayakan keruntuhan standar dan hikmat palsu dunia ini.
[1:28] 3 Full Life : MENIADAKAN APA YANG BERARTI.
Nas : 1Kor 1:28
Melalui penyaliban dan kebangkitan Yesus (ayat 1Kor 1:18,23) dan melalui pemilihan apa yang tidak terpandang bagi dunia (ayat 1Kor 1:26-27), Allah meniadakan hal-hal yang dihargai pada zaman sekarang ini. Allah sedang mengupayakan berakhirnya filsafat dan psikologi manusia, bersama segenap sistem dunia lainnya.