1 Korintus 1:25
Konteks1:25 Sebab yang bodoh z dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah a dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
1 Korintus 6:18
Konteks6:18 Jauhkanlah dirimu dari percabulan 1 ! f Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. g
1 Korintus 9:2
Konteks9:2 Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai c dari kerasulanku.
1 Korintus 10:23
Konteks10:23 "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. z "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
1 Korintus 14:12
Konteks14:12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia g Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun h Jemaat.
1 Korintus 14:27
Konteks14:27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya 2 .
1 Korintus 15:3
Konteks15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, a yaitu apa yang telah kuterima b sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, c sesuai dengan Kitab Suci, d
![Seret untuk mengatur ukuran](images/t_arrow.gif)
![Seret untuk mengatur ukuran](images/d_arrow.gif)
[6:18] 1 Full Life : JAUHKANLAH DIRIMU DARI PERCABULAN.
Nas : 1Kor 6:18
Percabulan secara khusus menjijikkan bagi Allah. Lebih dari tindakan berdosa lainnya, tindakan ini menajiskan tubuh, yang menjadi bait Roh (ayat 1Kor 6:15-20). Karena itu, Paulus menasihatkan mereka agar menjauhkan diri dari kebejatan seksual. Penggunaan bentuk waktu kini di sini menunjukkan bahwa orang Kristen harus terus-menerus menjauhkan diri dari kebejatan seksual (bd. Kej 39:12;
lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).
[14:27] 2 Full Life : SEORANG LAIN UNTUK MENAFSIRKANNYA.
Nas : 1Kor 14:27
Dalam penggunaan karunia rohani, harus ada ketertiban dan keseimbangan. Pedoman alkitabiah untuk berkata-kata dengan bahasa roh dalam jemaat adalah:
- 1) Dalam satu pertemuan mana pun harus tidak lebih dari dua atau tiga orang yang berkata-kata, berdoa atau memuji dengan bahasa roh, dan hal ini harus dilakukan dengan penafsirannya (ayat 1Kor 14:27-28).
- 2) Berkata-kata dengan bahasa roh harus dilakukan oleh seorang demi seorang (ayat 1Kor 14:27).
- 3) Semua perkataan dengan bahasa roh harus dinilai keasliannya oleh jemaat (ayat 1Kor 14:29,32).
- 4) Jika tidak ada orang yang menafsirkan, maka orang percaya boleh berkata-kata dengan bahasa roh secara pribadi dalam doa kepada Allah (ayat 1Kor 14:28).