1 Tawarikh 2:25
Konteks2:25 Anak-anak Yerahmeel, anak sulung Hezron, ialah Ram, anak sulung, Buna, Oren, Ozem dan Ahia.
1 Tawarikh 8:39
Konteks8:39 Anak-anak Esek, saudaranya, ialah Ulam, anak sulungnya, lalu Yeush, anak yang kedua, dan Elifelet, anak yang ketiga.
1 Tawarikh 11:1
Konteks1 Tawarikh 11:6
Konteks11:6 Daud telah berkata: "Siapa lebih dahulu memukul kalah orang Yebus, ia akan menjadi kepala dan pemimpin." Lalu Yoab, s anak Zeruya, yang menyerang lebih dahulu, maka ia menjadi kepala.
1 Tawarikh 13:12
Konteks13:12 Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada Allah, lalu katanya: "Bagaimanakah aku dapat membawa tabut Allah itu ke tempatku?"
1 Tawarikh 15:1
KonteksNas : 1Taw 11:1
Pasal 1Taw 11:1-47 memulai kisah Daud; pasal 2Sam 2:1-5:25 mengisahkan secara lebih terinci bagaimana Daud menjadi raja atas Yehuda dan kemudian atas seluruh Israel.
- 1) Perbandingan dengan kisah-kisah paralel dalam 2 Samuel menunjukkan dengan jelas bahwa penulis Tawarikh melewati kebanyakan dari kesulitan yang dihadapi Daud, termasuk kegagalan moral pribadinya dan rasa malunya (pasal 2Sam 1:1-4:12; 11:1-21:22). Tidak mencantumkan hal-hal itu selaras dengan maksud ganda penulis kitab ini:
- (a) untuk menekankan peristiwa-peristiwa bersejarah yang penting bagi maksud Allah dalam sejarah penebusan, dan
- (b) untuk memberikan semangat kepada masyarakat pasca-pembuangan yang kecil hati yang hendak menetap kembali di tanah air mereka.
- 2) Maksud yang sama tercermin dalam fokus penulis pada pembangunan bait suci oleh Salomo, tetapi tidak mencantumkan kemurtadan dan penyembahan berhala Salomo sebagaimana dibahas dalam pasal 1Raj 11:1-43.
[11:1] 2 Full Life : BERKUMPULLAH SELURUH ISRAEL.
Nas : 1Taw 11:1
Tujuh tahun pertama dalam pemerintahan Daud sebagai raja di Hebron atas dua suku dianggap sudah diketahui tetapi tidak diuraikan. Kisahnya dimulai dengan Daud menjadi raja atas seluruh Israel.
[15:1] 3 Full Life : MENYIAPKAN TEMPAT BAGI TABUT ALLAH.
Nas : 1Taw 15:1
Tabut Allah berisi dua loh batu bertulis sepuluh hukum, buli-buli manna dan tongkat Harun yang bertunas (lih. Kel 25:10-22; Ul 10:2-5). Tabut itu melambangkan pengarahan, persediaan, kuasa, dan kemurahan Allah yang dijumpai dalam ketaatan yang setia kepada Dia dan perjanjian-Nya (lih. Mazm 132:8; Ibr 9:1-28). Menempatkan tabut di Yerusalem menunjukkan bahwa Daud ingin mengembalikan bangsa itu kepada maksud keberadaan yang semula dan mendasar, yaitu menjaga agar Allah dan Firman-Nya tetap menjadi pusat hidup mereka
(lihat cat. --> Kel 25:10).
[atau ref. Kel 25:10]