1 Yohanes 2:14
Konteks2:14 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, c karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. d Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat e dan firman Allah f diam di dalam kamu g dan kamu telah mengalahkan yang jahat. h
1 Yohanes 2:22
Konteks2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. x
1 Yohanes 3:17
Konteks3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan 1 tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya d itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? e
1 Yohanes 4:10
Konteks4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita n dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. o
1 Yohanes 5:1
Konteks1 Yohanes 5:4
Konteks5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, v mengalahkan w dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita 3 .
[3:17] 1 Full Life : SAUDARANYA MENDERITA KEKURANGAN.
Nas : 1Yoh 3:17
Kasih terungkap dengan sungguh-sungguh menolong orang yang memerlukan bantuan, yaitu dengan membagi harta milik kita dengan mereka (bd. Yak 2:14-17). Menolak membagi makanan, pakaian atau uang untuk menolong orang lain yang benar-benar memerlukan bantuan adalah menutup hati kita terhadap mereka (bd. Ul 15:7-11). Hal ini juga termasuk memberikan uang untuk menolong dalam pemberitaan Injil kepada mereka yang belum mendengar (1Yoh 4:9-10).
[5:1] 2 Full Life : PERCAYA ... MENGASIHI.
Nas : 1Yoh 5:1
Iman yang sejati akan terungkap dalam rasa bersyukur dan kasih kepada Bapa dan Yesus Kristus, Putera-Nya. Iman dan kasih tidak bisa dipisahkan, karena pada saat kita lahir dari Allah, Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita (Rom 5:5).
[5:4] 3 Full Life : MENGALAHKAN DUNIA: IMAN KITA.
Nas : 1Yoh 5:4
Iman yang mengalahkan dunia adalah iman yang melihat realitas abadi, mengalami kuasa Allah dan kasih Kristus sedemikian sehingga kesenangan dunia yang berdosa, nilai-nilai sekular, cara-cara yang fasik dan materialisme yang mementingkan diri sendiri bukan saja tidak lagi menarik bagi kita tetapi bahkan dilihat dengan rasa jijik, enggan dan susah
(lihat cat. --> Wahy 2:7).
[atau ref. Wahy 2:7]