2 Korintus 3:1
Konteks2 Korintus 4:7
Konteks4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat 1 , w supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, x bukan dari diri kami.
2 Korintus 4:10-11
Konteks4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus d di dalam tubuh kami, e supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. 4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut 2 karena Yesus, f supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.
2 Korintus 8:8
Konteks8:8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, r melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.
2 Korintus 8:24
Konteks8:24 Karena itu tunjukkanlah kepada mereka di hadapan jemaat-jemaat bukti kasihmu dan bukti kemegahanku atas kamu. q
2 Korintus 9:4
Konteks9:4 supaya, apabila orang-orang Makedonia a datang bersama-sama dengan aku, jangan mereka mendapati kamu belum siap sedia, sehingga kami--untuk tidak mengatakan kamu--merasa malu atas keyakinan kami itu.
[4:7] 1 Full Life : HARTA INI ... DALAM BEJANA TANAH LIAT.
Nas : 2Kor 4:7
Orang Kristen adalah "bejana-bejana tanah liat" yang kadang-kadang mengalami kesedihan, air mata, kesusahan, kebingungan, kelemahan, dan ketakutan (bd. 2Kor 1:4,8-9; 7:5). Namun, oleh karena "harta" sorgawi yang dalam diri mereka, maka mereka tidak dikalahkan. Kekristenan bukan hal menyingkirkan kelemahan, bukan juga semata-mata manifestasi kuasa ilahi. Tetapi, kekristenan adalah manifestasi kuasa ilahi melalui kelemahan manusia (2Kor 12:9). Ini berarti bahwa:
- (1) dalam setiap penderitaan, kita bisa menjadi lebih daripada pemenang oleh karena kuasa dan kasih Allah (Rom 8:37), dan
- (2) kelemahan, kesusahan, dan penderitaan kita membuka peluang untuk menerima kasih karunia Kristus yang berlimpah-limpah dan mengizinkan kehidupan-Nya dinyatakan dalam tubuh kita (ayat 2Kor 4:8-11; bd. 2Kor 12:7-10).
[4:11] 2 Full Life : DISERAHKAN KEPADA MAUT.
Nas : 2Kor 4:11-12
Untuk membagikan hidup kepada orang lain, maka kita harus ikut serta dalam penderitaan Kristus dan mengalami kegiatan maut dalam kehidupan kita sendiri (ayat 2Kor 4:12). Penyangkalan diri, kesusahan, kekecewaan, dan penderitaan demi Kristus akan mengizinkan kehidupan kita membagi kasih karunia kepada orang lain (bd. 2Kor 11:23-29; Rom 8:36-37; Fili 1:29; 1Pet 4:14). Yesus mengajarkan prinsip agung yang sama mengenai kematian di Yoh 12:24-25.