2 Samuel 6:6-7
Konteks6:6 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, j karena lembu-lembu itu tergelincir. 6:7 Maka bangkitlah murka TUHAN 1 terhadap Uza, lalu Allah membunuh k dia di sana karena keteledorannya l itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
2 Samuel 12:1-14
Konteks2 Samuel 24:1
Konteks[6:7] 1 Full Life : MURKA TUHAN.
Nas : 2Sam 6:7
Allah membunuh Uza karena Daud dan imam besar tidak menugaskan orang-orang Lewi untuk mengangkat tabut perjanjian sesuai dengan perintah Allah (Bil 1:47-52).
- 1) Allah telah memerintahkan bahwa tak seorang pun boleh menyentuh tabut perjanjian, lambang kehadiran dan keagungan-Nya (Bil 4:15; bd. 1Taw 15:13-15). Tindakan Uza bersumber pada ketidaktahuannya akan firman Allah atau ketiadaan takut kepada Tuhan (bd. 1Taw 15:2).
- 2) Uza menjadi contoh dari aneka bahaya yang terkandung dalam hal mempunyai semangat untuk Allah tanpa pengetahuan mengenai firman dan cara-cara Allah. Rencana Daud untuk mengembalikan tabut itu ke Yerusalem, dan keinginan Uza untuk memegangnya ketika tabut itu bergoyang atas kereta, menunjukkan semangat untuk kerajaan Allah, namun pada saat yang sama menghasilkan sikap yang mengabaikan standar-standar firman Allah yang kudus. Kebodohan bukan merupakan alasan. Penyataan Allah yang terilhamkan mengungkapkan kehendak-Nya mengenai seluruh kehidupan dan harus ditaati oleh mereka yang mengakui Dia sebagai Tuhan (bd. Im 10:1-3; Yos 7:1-26; Kis 5:1-11).
[12:9] 2 Full Life : MENGAPA ENGKAU MENGHINA TUHAN
Nas : 2Sam 12:9
(versi Inggris NIV -- menghina firman Tuhan). Nabi Natan menyatakan bahwa Daud, dengan berbuat zina, membunuh, dan menipu, bersalah karena menghina "firman Tuhan" dan menghina Allah sendiri (ayat 2Sam 12:10). Istilah "menghina" (Ibr. _bazah_) berarti memandang rendah, menganggap tidak penting, meremehkan; jadi dengan tindakan-tindakannya, Daud menyatakan bahwa Allah tidak penting, tidak layak untuk dikasihi dan disembah.
- 1) Dalam gereja dewasa ini, hamba-hamba Allah yang berbuat zina mencerminkan penilaian mereka tentang Allah dan firman-Nya yang kudus. Mereka memandang rendah kepada Injil dan darah Kristus, seakan-akan itu hal yang sepele dan tidak layak ditaati.
- 2) Alkitab menyatakan bahwa setiap orang percaya yang berbuat zina
tidak layak menduduki jabatan penilik jemaat (1Tim 3:2;
lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).
[12:10] 3 Full Life : PEDANG TIDAK AKAN MENYINGKIR DARI KETURUNANMU.
Nas : 2Sam 12:10
Karena Daud telah menghina Allah dan membunuh Uria untuk memperoleh istrinya, Allah menjatuhkan hukuman pada Daud dan keluarganya yang akan digenapi dengan kekerasan, persengketaan, dan pembunuhan (yaitu, pedang) sepanjang sisa hidupnya (sekitar 25 tahun lagi). Alkitab mencatat setidak-tidaknya empat peristiwa sebagai akibat kutukan ini: kematian anak hasil perzinaan (ayat 2Sam 12:14), pembunuhan Amnon oleh Absalom (2Sam 13:29), pembunuhan Absalom yang memberontak melawan ayahnya (2Sam 18:9-17), dan hukuman mati Adonia (1Raj 2:24-25).
[12:11] 4 Full Life : BEGINILAH FIRMAN TUHAN.
Nas : 2Sam 12:11-12
Hukuman dahsyat atas Daud, yang dinubuatkan Natan, bukan sekedar merupakan akibat yang wajar dari dosanya, bukan pula Allah yang secara pasif membiarkan hal-hal terjadi begitu saja kepada Daud; sebaliknya, hukuman yang diterima Daud adalah hasil tindakan Allah secara langsung. Tiga kali Allah memakai frasa yang menunjuk kepada maksud, "Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu"; "Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu"; dan, "Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel." Daud akan mengalami perlakuan kejam dari anak-anaknya sendiri, seperti pemerkosaan Tamar putrinya oleh Amnon (2Sam 13:7-14;
lihat cat. --> 2Sam 13:1)
[atau ref. 2Sam 13:1]
dan pemerkosaan istri-istrinya oleh Absalom (2Sam 16:22).
[12:12] 5 Full Life : DI DEPAN SELURUH ISRAEL.
Nas : 2Sam 12:12
Hukuman yang dikenakan kepada orang berzina dan pembunuh di Israel adalah hukuman mati (Im 20:10; 24:17). Akan tetapi, Allah mengesampingkan hukuman tersebut kali ini, bukan semata-mata karena Daud bertobat, tetapi karena Allah harus mempertahankan diri-Nya dan kebenaran-Nya secara terbuka di depan seluruh Israel dan bangsa-bangsa lainnya. Selama sisa hidupnya Daud menjadi contoh dari hukuman Allah yang adil atas seorang pemimpin rohani yang telah berbuat dosa besar.
[12:13] 6 Full Life : TUHAN TELAH MENJAUHKAN DOSAMU ITU.
Nas : 2Sam 12:13
Dosa Daud diampuni oleh Allah dalam pengertian bahwa hukuman mati dan hukuman kekal dikesampingkan (1Yoh 3:15); jadi, Daud dikembalikan kepada hubungannya dengan Allah dan keselamatan (bd. Mazm 51:1-21). Sekalipun demikian, reputasi Daud telah dicemarkan selama-lamanya dan dampak-dampak dosanya itu berlangsung terus sepanjang hidupnya dan sejarah keluarganya. Pengalaman Daud setelah diampuni dan dipulihkan adalah sebuah pelajaran yang penting untuk mereka yang menganggap dosa seenaknya saja sebagai sesuatu yang diampuni dan dilupakan Allah.
[24:1] 7 Full Life : HITUNGLAH ORANG ISRAEL DAN ORANG YEHUDA.
Nas : 2Sam 24:1
Perhatikan hal-hal berikut mengenai dosa Daud dalam menghitung jumlah rakyatnya:
- 1) Di sini dikatakan bahwa Allah telah menghasut Daud, sedangkan dalam 1Taw 21:1 dikatakan bahwa Iblis "membujuk Daud untuk menghitung orang Israel." Kadang-kadang Allah memakai Iblis untuk mencapai maksud-maksud ilahi-Nya dengan mengizinkan Iblis menguji umat Allah (bd. Ayub 1:12; 2:6; Mat 4:1-11; 1Pet 4:19; 5:8). Allah rupanya mengizinkan Iblis untuk mencobai Daud karena kesombongannya dan ketidakpercayaannya kepada Allah. Kehendak Daud ikut terlibat dalam dosa ini (ayat 2Sam 24:3-4; 1Taw 21:3-4), karena ia dapat melawan Iblis.
- 2) Disebutnya "murka Tuhan terhadap Israel" menunjukkan bahwa Israel telah melakukan suatu pelanggaran berat terhadap Allah. Murka Allah hanya bangkit apabila manusia berbuat dosa, dan bangsa itu rupanya telah melakukan sesuatu yang membuat mereka patut menerima hukuman ini (sekalipun dosa yang mereka perbuat tidak disebutkan).
- 3) Sifat dosa Daud mungkin berupa kesombongan, terungkap
- (a) dalam kepemimpinannya atas suatu bangsa yang kuat dan berjumlah besar, dan
- (b) dalam meninggikan dan menyombongkan diri atas berbagai prestasi dan kekuatannya yang besar. Daud bermegah di dalam kemampuan manusia dan jumlah yang besar, bukan dalam kuasa dan kebenaran Allah.