Kisah Para Rasul 22:19-20
Konteks22:19 Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara f dan menyesah g mereka. 22:20 Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. h
Kisah Para Rasul 7:58
Konteks7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, d lalu melemparinya. e Dan saksi-saksi f meletakkan jubah g mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. h
Kisah Para Rasul 8:1-4
Konteks8:1 Saulus m juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.
Kisah Para Rasul 9:1-2
KonteksKisah Para Rasul 9:13-14
Konteks9:13 Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu 2 r di Yerusalem. s 9:14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala t untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu. u "
Kisah Para Rasul 9:21
Konteks9:21 Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? g Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala? h "
Kisah Para Rasul 26:9-11
Konteks26:9 Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, c bahwa aku harus keras bertindak menentang d nama Yesus dari Nazaret. e 26:10 Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus f ke dalam penjara, g setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, h jika mereka dihukum mati. 26:11 Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa i mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."
Kisah Para Rasul 26:1
KonteksKolose 1:9
Konteks1:9 3 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, q kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu 4 . r Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian s yang benar, untuk mengetahui kehendak t Tuhan dengan sempurna,
Filipi 3:6
Konteks3:6 tentang kegiatan y aku penganiaya jemaat, z tentang kebenaran a dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.
Filipi 3:1
Konteks3:1 Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan.
Titus 1:13-15
Konteks1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah f mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman, g 1:14 dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng h Yahudi dan hukum-hukum i manusia yang berpaling dari kebenaran. j 1:15 Bagi orang suci semuanya suci 5 ; k tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, l karena baik akal maupun suara hati mereka najis. m


[8:1] 1 Full Life : MULAILAH PENGANIAYAAN YANG HEBAT.
Nas : Kis 8:1
Saulus tampaknya merupakan pemimpin (ayat Kis 8:1-3; 9:1) penganiayaan besar pertama yang sangat hebat terhadap gereja. Laki-laki dan perempuan dimasukkan ke dalam penjara (ayat Kis 8:3) dan disesah (Kis 22:19); banyak juga dihukum mati (Kis 22:20; 26:10-11). Namun Allah menggunakan penganiayaan ini untuk memulai pekerjaan pekabaran Injil yang besar dari gereja (ayat Kis 8:4).
[9:13] 1 Full Life : ORANG-ORANG KUDUS-MU.
Nas : Kis 9:13
Orang percaya dalam PB disebut "orang-orang kudus" (bd. Kis 26:10; Rom 1:7; 1Kor 1:2; Wahy 13:7; 19:8).
- 1) Pengertian dasar istilah "orang kudus" (Yun. _hagios_) adalah
pemisahan dari dosa dan diperuntukkan bagi Allah. Dengan kata lain,
orang kudus adalah "orang yang dipisahkan untuk Allah" atau "orang suci
Allah". Hal ini berarti dipimpin dan dikuduskan oleh Roh Kudus
(Rom 8:14; 1Kor 6:11; 2Tes 2:13; 1Pet 1:2), dan berpaling dari dunia
untuk mengikut Yesus (Yoh 17:15-17;
lihat art. PENGUDUSAN).
Akan tetapi, istilah "orang kudus" tidak berarti bahwa orang percaya itu sudah sempurna atau tidak dapat berbuat dosa (bd. 1Yoh 2:1). - 2) Menyebut orang percaya "orang-orang berdosa yang sudah diselamatkan" bukan kebiasaan dalam PB. Sebagai istilah alkitabiah yang umum bagi semua orang percaya, maka "orang kudus" menekankan:
[1:9] 1 Full Life : MENGETAHUI KEHENDAK TUHAN.
Nas : Kol 1:9
Pengetahuan akan kehendak Allah adalah akibat dari berdoa dan tetap tinggal dalam Firman-Nya dan dalam persekutuan dengan Dia. Hanya pengetahuan seperti ini yang menghasilkan hikmat dan pengertian rohani serta mengubah hati dan kehidupan kita (ayat Kol 1:9-11;
lihat cat. --> Fili 1:9).
[atau ref. Fili 1:9]
[1:9] 2 Full Life : KAMI TIADA BERHENTI-HENTI BERDOA UNTUK KAMU.
Nas : Kol 1:9-12
Inilah salah satu dari keempat doa terkenal rasul Paulus di PB, yang diucapkan dengan ilham Roh (tiga yang lain adalah Ef 1:16-19; 3:14-19; Fili 1:9-11). Dari doa-doa ini kita belajar bagaimana mendoakan orang lain, seperti anak-anak kita, sahabat, saudara seiman, utusan gerejawi, gembala sidang, dll. Kita harus berdoa agar mereka dapat
- (1) mengerti kehendak Allah,
- (2) memperoleh hikmat rohani,
- (3) hidup suci serta berkenan kepada Tuhan,
- (4) berbuah bagi Kristus,
- (5) dikuatkan secara rohani oleh Roh Kudus,
- (6) bertekun dalam iman dan kebenaran,
- (7) mengucap syukur kepada Bapa,
- (8) hidup terus dalam pengharapan akan sorga,
- (9) mengalami keakraban Kristus,
- (10) mengenali kasih Kristus,
- (11) dipenuhi kepenuhan Allah,
- (12) menunjukkan kasih dan kebaikan hati kepada orang lain,
- (13) membedakan yang jahat,
- (14) bersungguh-sungguh dan hidup tak bercela, dan
- (15) dengan keinginan yang amat besar menantikan kedatangan Tuhan kembali.
[1:15] 1 Full Life : BAGI ORANG SUCI SEMUANYA SUCI.
Nas : Tit 1:15
Mungkin Paulus sedang berbicara tentang kesucian ritual dari peraturan makanan orang Yahudi (bd. Mat 15:10-11; Mr 7:15; 1Tim 4:3-5). Ada beberapa guru yang selalu memikirkan mengenai perbedaan antara makanan yang haram dan yang halal. Mereka mengajarkan bahwa kepatuhan dalam hal ini adalah penting bagi kebenaran yang sejati. Mereka mengabaikan tabiat moral yang benar, kemurnian batiniah dan kebenaran yang lahiriah (ayat Tit 1:16). Paulus menekankan, jikalau keadaan moral seseorang itu murni, maka perbedaan di antara makanan haram dan halal itu tidak mempunyai arti apa-apa. Paulus tidak berbicara tentang hal atau tindakan yang secara moral jelas salah, tetapi mengenai kemurnian secara upacara keagamaan saja.