Amsal 14:1-13
Konteks14:1 Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya 1 , a tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. 14:2 Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia 2 . 14:3 Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, b tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya. c 14:4 Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi d banyaklah hasil. 14:5 Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, e adalah saksi dusta. 14:6 Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia, sedangkan bagi orang berpengertian, f pengetahuan mudah diperoleh. 14:7 Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya. 14:8 Mengerti jalannya g sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu h oleh kebodohannya. 14:9 Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan. 14:10 Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya. 14:11 Rumah orang fasik akan musnah, i tetapi kemah orang jujur akan mekar. j 14:12 Ada jalan yang disangka orang k lurus 3 , tetapi ujungnya menuju maut. l 14:13 Di dalam tertawapun m hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.


[14:1] 1 Full Life : PEREMPUAN YANG BIJAK MENDIRIKAN RUMAHNYA.
Nas : Ams 14:1
Perempuan yang bijak dan saleh menjadikan rumahnya tempat berteduh, penuh damai dan sukacita, sedangkan perempuan yang bebal mengabaikan rumah dan keluarganya
(lihat cat. --> 1Tim 2:15;
lihat cat. --> Tit 2:4-5).
[atau ref. 1Tim 2:15; Tit 2:4-5]
[14:2] 2 Full Life : MENGHINA DIA.
Nas : Ams 14:2
Menghina Allah berarti berdosa terhadap Dia dan memandang-Nya rendah.
[14:12] 3 Full Life : DISANGKA ORANG LURUS.
Nas : Ams 14:12
Hikmat manusiawi adalah landasan yang lemah untuk menentukan benar atau salah, layak atau tidak layak. Penyataan tertulis Allah merupakan satu-satunya sumber tanpa salah untuk menentukan jalan hidup yang benar. Jalan manusia mengandung benih-benih kematian; jalan Allah menuntun kepada hidup kekal.