Amsal 22:8
Konteks22:8 Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, x dan tongkat amarahnya akan habis binasa. y
Amsal 29:15
Konteks29:15 Tongkat dan teguran 1 mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya. y
Amsal 14:3
Konteks14:3 Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, b tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya. c
Amsal 22:15
Konteks22:15 Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya. g
Amsal 26:9
Konteks26:9 Amsal di mulut orang bebal h adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk.
Amsal 13:24
Konteks13:24 Siapa tidak menggunakan tongkat, w benci kepada anaknya 2 ; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar x dia y pada waktunya.
![Seret untuk mengatur ukuran](images/t_arrow.gif)
![Seret untuk mengatur ukuran](images/d_arrow.gif)
[29:15] 1 Full Life : TONGKAT DAN TEGURAN.
Nas : Ams 29:15
Anak-anak yang tidak dididik, didisiplin, dan dikendalikan oleh orang-tuanya kemudian akan memalukan orang-tuanya dan merusak diri merka sendiri. Kadang-kadang kata-kata teguran saja sudah cukup; pada saat lain kata-kata itu harus disertai tongkat disiplin (bd. ayat Ams 29:17;
lihat cat. --> Ams 13:24).
[atau ref. Ams 13:24]
Jikalau disiplin jasmaniah dipergunakan, sangat penting bahwa itu disertai penjelasan supaya anak itu mengerti dengan jelas mengapa tongkat dipakai dan kelakuan bagaimana yang diharapkan.
[13:24] 2 Full Life : SIAPA TIDAK MENGGUNAKAN TONGKAT, BENCI KEPADA ANAKNYA.
Nas : Ams 13:24
Alkitab mengarahkan orang-tua untuk mendisiplinkan anak-anak mereka dengan "tongkat" sepanjang masa pertumbuhan mereka. Memukul anak hanya boleh dilakukan manakala si anak dengan sengaja tidak mau taat atau memberontak; tujuan pukulan hanyalah meniadakan kebebalan, pemberontakan, dan sikap tidak hormat kepada orang-tua (Ams 22:15). Disiplin orang-tua yang memadai, yang dilaksanakan dengan bijaksana, penuh kasih, dan tenggang rasa membantu anak-anak untuk belajar bahwa perilaku yang salah membawa dampak tidak enak dan mungkin meliputi penderitaan (Ams 29:15). Disiplin semacam itu diperlukan agar anak-anak tidak membentuk sikap yang nantinya akan membawa kehancuran dan kematian (Ams 19:18; 23:13-14). Disiplin saleh di dalam keluarga akan membawa kebahagiaan dan sejahtera di dalam rumah tangga (Ams 29:17); disiplin itu harus senantiasa dilaksanakan karena kasih sebagaimana dilakukan oleh Bapa sorgawi kita (Ibr 12:6-7; Wahy 3:19).