Ayub 1:19
Konteks1:19 maka tiba-tiba angin ribut p bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. q Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan. r "
Ayub 10:15
Konteks10:15 Kalau aku bersalah, o celakalah aku! p dan kalau aku benar, aku takkan berani mengangkat kepalaku, q karena kenyang dengan penghinaan, dan karena melihat sengsaraku. r
Ayub 24:5
Konteks24:5 Sesungguhnya, seperti keledai k liar di padang gurun mereka keluar untuk bekerja l mencari apa-apa di padang m belantara sebagai makanan bagi anak-anak mereka.
Ayub 26:14
Konteks26:14 Sesungguhnya, semuanya itu hanya ujung-ujung jalan-Nya; betapa lembutnya bisikan p yang kita dengar dari pada-Nya! q Siapa dapat memahami guntur kuasa-Nya? r "
Ayub 37:23
Konteks37:23 Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan v dan keadilan-Nya; w walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya. x
Ayub 41:11
Konteks41:11 (41-2) Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? g Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku. h
Ayub 42:3
Konteks42:3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? k Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita 1 tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. l
[42:3] 1 Full Life : TANPA PENGERTIAN AKU TELAH BERCERITA.
Nas : Ayub 42:3
Ayub mengakui bahwa cara-cara Allah ada di luar jangkauan pemahaman manusia dan akibat salah pengertian dirinya telah mengatakan bahwa hal-hal itu tidak adil.
- 1) Perhatikan bahwa Ayub di dalam penderitaannya dan doa-doanya tidak berdosa terhadap Allah. Akan tetapi, salah pengertian dan keluhannya terhadap Allah telah membuatnya nyaris sombong dan percaya bahwa kebaikan Allah tidak sempurna. Kini dengan penampakan dan penyataan Tuhannya (bd. ayat Ayub 42:5), perspektif Ayub berubah sama sekali.
- 2) Ayub mengakui kesalahannya dan siap untuk tunduk dan melayani Allah apa pun yang terjadi atas dirinya. Dia akan takut dan mengasihi Allah sebagai Allah, dengan atau tanpa kesehatannya, terlepas dari segala jenis keuntungan pribadi (ayat Ayub 42:4).
- 3) Dengan menyerahkan diri kepada Allah dalam iman, pengharapan, dan
kasih ketika masih menderita tanpa mengerti alasan semua itu, Ayub
membuktikan bahwa tuduhan Iblis itu salah (Ayub 1:9-11) dan dengan
demikian membuktikan kuasa Allah untuk menebus dan mendamaikan umat
manusia dengan diri-Nya
(lihat cat. --> Ayub 1:8;
lihat cat. --> Ayub 1:9).
[atau ref. Ayub 1:8-9]