Ayub 2:8

2:8 Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. ^l 

Ayub 3:19

3:19 Di sana ^y  orang kecil dan orang besar sama, dan budak bebas dari pada tuannya.

Ayub 5:23

5:23 Karena antara engkau dan batu-batu ^e  di padang akan ada perjanjian, ^f  dan binatang liar akan berdamai dengan engkau. ^g 

Ayub 5:25

5:25 Engkau akan mengalami, bahwa keturunanmu menjadi banyak ^j  dan bahwa anak cucumu seperti rumput di tanah. ^k 

Ayub 9:33

9:33 Tidak ada wasit di antara kami ¹ , ^j  yang dapat memegang kami berdua! ^k 

Ayub 18:17

18:17 Ingatan kepadanya lenyap dari bumi, ^a  namanya ^b  tidak lagi disebut di lorong-lorong. ^c 

Ayub 20:4

20:4 Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu ^u  kala, sejak manusia ditempatkan di bumi,

Ayub 24:6

24:6 Di ladang mereka mengambil makanan hewan, ⁿ  dan kebun anggur, ^o  milik orang fasik, ^p  dipetiki buahnya yang ketinggalan.

Ayub 25:4

25:4 Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih? ^p 

Ayub 26:7

26:7 Allah membentangkan utara ^c  di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan. ^d 

Ayub 27:3

27:3 selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah ^w  masih di dalam lubang hidungku,

Ayub 28:13-14

28:13 Jalan ^d  ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak didapati di negeri orang hidup. ^e  28:14 Kata samudera raya: ^f  Ia tidak terdapat di dalamku, dan kata laut: ^g  Ia tidak ada padaku.

Ayub 28:21

28:21 Ia terlindung dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara. ^t 

Ayub 29:7

29:7 Apabila aku keluar ke pintu gerbang ^r  kota, dan menyediakan tempat dudukku di tengah-tengah lapangan,

Ayub 31:32

31:32 --malah orang asingpun tidak pernah bermalam di luar, pintuku kubuka bagi musafir! ^v  --

Ayub 38:19

38:19 Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan di manakah tempat tinggal ⁱ  kegelapan,

[9:33]  ¹ Full Life : WASIT DI ANTARA KAMI.

Nas : Ayub 9:33

Ayub melihat perlunya seorang pengantara yang dapat memegang tangannya dan dengan tangan lainnya berpegang kepada Allah serta mendamaikan kedua pihak. Yesus Kristus menjadi pengantara seperti itu, karena oleh kematian dan kebangkitan-Nya Ia memulihkan persekutuan kita dengan Allah (1Tim 2:5; Ibr 9:15).