Ayub 6:10
Konteks6:10 Itulah yang masih merupakan hiburan h bagiku, bahkan aku akan melompat-lompat kegirangan di waktu kepedihan i yang tak kenal belas kasihan, sebab aku tidak pernah menyangkal firman j Yang Mahakudus 1 . k
Ayub 24:5
Konteks24:5 Sesungguhnya, seperti keledai k liar di padang gurun mereka keluar untuk bekerja l mencari apa-apa di padang m belantara sebagai makanan bagi anak-anak mereka.
Ayub 32:6
Konteks32:6 Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: "Aku masih muda dan kamu sudah berumur tinggi; w oleh sebab itu aku malu dan takut mengemukakan pendapatku kepadamu.
Ayub 34:29
Konteks34:29 --Kalau Dia berdiam diri, t siapa akan menjatuhkan hukuman? u Kalau Dia menyembunyikan wajah-Nya, v siapa akan melihat Dia, baik itu sesuatu bangsa w atau orang seorang? --,
Ayub 36:16
Konteks36:16 Juga engkau dibujuk-Nya v keluar dari dalam kesesakan, ke tempat yang luas, w bebas dari tekanan, x ke meja y hidanganmu yang tenang dan penuh lemak. z
Ayub 37:23
Konteks37:23 Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan v dan keadilan-Nya; w walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya. x
Ayub 42:3
Konteks42:3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? k Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita 2 tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. l
[6:10] 1 Full Life : AKU TIDAK PERNAH MENYANGKAL FIRMAN YANG MAHAKUDUS.
Nas : Ayub 6:10
Di dalam semua penderitaannya, yang menghibur Ayub ialah bahwa dia tidak berpaling dari Tuhan atau menyangkal firman-Nya. Karena tidak merasa telah berbuat dosa tertentu, Ayub menegaskan ketidaksalahannya sepanjang kitab ini (lih. Ayub 16:17; 27:6), yakin bahwa dirinya senantiasa berusaha untuk menghormati dan menaati Allah. Karena itu ia dapat bersukacita, bahkan dalam kepedihannya.
[42:3] 2 Full Life : TANPA PENGERTIAN AKU TELAH BERCERITA.
Nas : Ayub 42:3
Ayub mengakui bahwa cara-cara Allah ada di luar jangkauan pemahaman manusia dan akibat salah pengertian dirinya telah mengatakan bahwa hal-hal itu tidak adil.
- 1) Perhatikan bahwa Ayub di dalam penderitaannya dan doa-doanya tidak berdosa terhadap Allah. Akan tetapi, salah pengertian dan keluhannya terhadap Allah telah membuatnya nyaris sombong dan percaya bahwa kebaikan Allah tidak sempurna. Kini dengan penampakan dan penyataan Tuhannya (bd. ayat Ayub 42:5), perspektif Ayub berubah sama sekali.
- 2) Ayub mengakui kesalahannya dan siap untuk tunduk dan melayani Allah apa pun yang terjadi atas dirinya. Dia akan takut dan mengasihi Allah sebagai Allah, dengan atau tanpa kesehatannya, terlepas dari segala jenis keuntungan pribadi (ayat Ayub 42:4).
- 3) Dengan menyerahkan diri kepada Allah dalam iman, pengharapan, dan
kasih ketika masih menderita tanpa mengerti alasan semua itu, Ayub
membuktikan bahwa tuduhan Iblis itu salah (Ayub 1:9-11) dan dengan
demikian membuktikan kuasa Allah untuk menebus dan mendamaikan umat
manusia dengan diri-Nya
(lihat cat. --> Ayub 1:8;
lihat cat. --> Ayub 1:9).
[atau ref. Ayub 1:8-9]