Ayub 6:15
Konteks6:15 Saudara-saudaraku tidak dapat dipercaya seperti sungai, s seperti dasar dari pada sungai yang mengalir lenyap,
Ayub 9:12
Konteks9:12 Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? r Siapa akan menegur-Nya: Apa yang Kaulakukan? s
Ayub 19:27
Konteks19:27 yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku m sendiri menyaksikan-Nya 1 dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu. n
Ayub 20:7
Konteks20:7 namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya; b siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia? c
Ayub 33:12
Konteks33:12 Sesungguhnya, dalam hal itu engkau tidak benar, demikian sanggahanku kepadamu, karena Allah itu lebih dari pada manusia. p
Ayub 40:2
Konteks40:2 (39-35) "Apakah si pengecam hendak berbantah f dengan Yang Mahakuasa 2 ? g Hendaklah yang mencela Allah menjawab! h "
[19:27] 1 Full Life : MATAKU SENDIRI MENYAKSIKAN-NYA.
Nas : Ayub 19:27
Kerinduan Ayub untuk melihat Allah-Penebusnya sangat melampaui semua keinginan lain yang terungkap dalam kitab ini
(lihat cat. --> Ayub 23:3).
[atau ref. Ayub 23:3]
Ayub merindukan hari itu ketika ia dapat melihat wajah Tuhan dalam penebusan penuh. Demikian pula, orang percaya PB merindukan kedatangan Juruselamat mereka (1Kor 1:7; 2Tim 4:8) dan hari penggenapan, ketika "kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka" (Wahy 21:3) dan "mereka akan melihat wajah-Nya" (Wahy 22:4).
[40:2] 2 Full Life : APAKAH SI PENGECAM HENDAK BERBANTAH DENGAN YANG MAHAKUASA?
Nas : Ayub 39:35
Sekali lagi Allah menantang Ayub untuk membuktikan anggapannya bahwa cara Allah mengatur dunia ini tidak benar.
- 1) Jikalau Ayub tidak dapat memahami bekerjanya ciptaan Allah atau tidak mengerti mengapa hal-hal terjadi demikian, bagaimana ia dapat mempersoalkan Allah tentang pengaturan hubungan antar manusia, atau bahkan tentang penderitaan yang diizinkan Allah terjadi atasnya?
- 2) Yang ditunjukkan Allah kepada hamba-Nya yang menderita ialah bahwa Dia telah menciptakan dunia dalam hikmat dan Ia memerintahnya dengan hikmat dan keadilan. Musibah yang menimpa Ayub tidak berarti bahwa Allah tidak lagi mengasihi hamba-Nya yang setia itu.
- 3) Penderitaan orang benar tidaklah menyangsikan kebaikan Allah.
Penderitaan mereka terjadi dalam kehendak Allah yang mengizinkan,
diizinkan demi maksud-Nya yang bijaksana, namun sering tidak diketahui
(lihat art. KEHENDAK ALLAH).
Keadaan yang tak menguntungkan seharusnya tidak menghancurkan iman kita pada kasih Allah bagi kita; Ia mengizinkan itu demi kebaikan kita(lihat cat. --> Rom 8:28).
[atau ref. Rom 8:28]