Bilangan 1:1
KonteksBilangan 6:5
Konteks6:5 Selama waktu nazarnya sebagai orang nazir janganlah pisau t cukur lalu di kepalanya; u sampai genap waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh panjang 3 .
Bilangan 10:11
KonteksBilangan 15:23
Konteks15:23 yakni dari segala yang diperintahkan TUHAN kepadamu dengan perantaraan Musa, mulai dari hari TUHAN memberikan perintah-perintah-Nya dan seterusnya turun-temurun, s
Bilangan 16:7
Konteks16:7 bubuhlah api x ke dalamnya dan taruhlah ukupan y di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih z TUHAN, dialah yang kudus. a Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!"
Bilangan 16:16
Konteks16:16 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Engkau ini dengan segenap kumpulanmu harus menghadap TUHAN, engkau dan mereka dan Harun, r pada esok hari.
Bilangan 28:15
Konteks28:15 Dan seekor kambing jantan a haruslah diolah menjadi korban penghapus dosa b bagi TUHAN, serta dengan korban curahannya, di samping korban bakaran c yang tetap."
[1:1] 1 Full Life : TUHAN BERFIRMAN KEPADA MUSA.
Nas : Bil 1:1
Yang ditulis oleh Musa diilhamkan oleh Allah, suatu kenyataan yang diulang-ulang. Hai ini ditekankan di ayat pertama, terakhir, dan pada awal banyak pasal di kitab ini.
[1:1] 2 Full Life : PADANG GURUN SINAI.
Nas : Bil 1:1
Perintah Allah kepada Musa disampaikan sepuluh setengah bulan setelah mereka tiba di Gunung Sinai (yaitu, 13 bulan setelah keluar dari Mesir). Peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam Bilangan terjadi dalam jangka waktu sekitar 39 tahun, seluruh masa pengembaraan umat Israel di padang gurun.
[6:5] 3 Full Life : RAMBUTNYA TUMBUH PANJANG.
Nas : Bil 6:5
Seorang Nazir harus membiarkan rambutnya tumbuh panjang sebagai lambang yang tampak dari penyerahannya kepada Tuhan. Menurut Paulus, rambut panjang biasanya dianggap memalukan bagi laki-laki (1Kor 11:14); jadi, bagi seorang Nazir, berambut panjang mungkin melambangkan kesediaannya untuk dihina dan dicemooh bagi Tuhan. Perintah untuk tidak mendekati orang mati (ayat Bil 6:6) menekankan bahwa kematian tidak pernah dikehendaki Allah ketika menciptakan umat manusia. Kematian adalah lawan kehidupan dan akibat dosa; oleh karena itu mayat dianggap najis
(lihat cat. --> Im 12:2;
lihat cat. --> Im 13:3).
[atau ref. Im 12:2; 13:3]