Bilangan 6:2
Konteks6:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan, mengucapkan nazar n khusus, yakni nazar orang nazir 1 , o untuk mengkhususkan dirinya p bagi TUHAN,
Bilangan 7:11
Konteks7:11 TUHAN berfirman kepada Musa: "Satu pemimpin setiap hari haruslah mempersembahkan persembahannya untuk mentahbiskan mezbah itu."
Bilangan 11:10
Konteks11:10 Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis n di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.
Bilangan 15:35
Konteks15:35 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Orang itu pastilah dihukum mati; u segenap umat Israel harus melontari dia dengan batu di luar tempat perkemahan. v "
Bilangan 17:9
Konteks17:9 Kemudian Musa membawa semua tongkat c itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing.
Bilangan 28:11
Konteks28:11 Pada bulan n barumu haruslah kamu mempersembahkan sebagai korban bakaran kepada TUHAN: dua ekor lembu jantan o muda, seekor domba jantan, p tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela, q
Bilangan 31:21
Konteks31:21 Lalu berkatalah imam Eleazar kepada para prajurit, yang telah pergi bertempur i itu: "Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Bilangan 32:14
Konteks32:14 Dan sekarang kamu bangkit ganti bapa-bapamu, suatu kawanan orang-orang berdosa, untuk menambah lagi murka TUHAN yang menyala-nyala kepada orang Israel i itu.
[6:2] 1 Full Life : ORANG NAZIR.
Nas : Bil 6:2
Kata "_nazir_" (dari bah. Ibr. _nazar_ "memisahkan"), menandakan seorang yang sepenuhnya dipisahkan dan dikhususkan untuk Tuhan. Penyerahan itu dapat berlangsung selama waktu tertentu atau untuk seumur hidup (Hak 13:5; 1Sam 1:11).
- 1) Kaum Nazir dibangkitkan oleh Allah sendiri agar melalui gaya hidupnya mereka dapat menunjukkan standar tertinggi dari kekudusan, kemurnian, dan penyerahan kepada-Nya di tengah-tengah umat (bd. Am 2:11-12).
- 2) Nazar orang Nazir sepenuhnya bersifat sukarela dan dimaksudkan untuk mengajar Israel bahwa penyerahan penuh kepada Allah harus berawal dalam hati seseorang dan kemudian terungkap dalam penyangkalan diri (ayat Bil 6:3-4), perilaku yang tampak (ayat Bil 6:5), dan kemurnian pribadi (ayat Bil 6:6-8). Penyerahan penuh kaum Nazir menjadi teladan dari keadaan yang seharusnya dimiliki orang Kristen.