Daniel 3:12
Konteks3:12 Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, d orang-orang ini tidak mengindahkan e titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku 1 dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan. f "
Daniel 3:16-18
Konteks3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego l menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. 3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan m kami 2 , maka Ia akan melepaskan n kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; 3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan o itu."
[3:12] 1 Full Life : TIDAK MEMUJA DEWA TUANKU.
Nas : Dan 3:12
Sekalipun Alkitab mengajarkan kita untuk menaati, menghormati, dan mendoakan mereka yang memerintah di atas kita (Rom 13:1-7; 1Tim 2:1-2; 1Pet 2:13-17), kewajiban terutama kita adalah kepada Allah sendiri. Jikalau kita menaati hukum terbesar yang terutama -- mengasihi Allah esa dan benar sejati dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kita (Ul 6:5; Mat 22:37-38) -- kita tidak boleh menyembah atau memberi penghormatan ilahi kepada dewa palsu manapun atau patung apa pun yang melambangkan dewa.
[3:17] 2 Full Life : ALLAH KAMI YANG KAMI PUJA SANGGUP MELEPASKAN KAMI.
Nas : Dan 3:17-18
Sindiran iri hati para peramal dan ancaman-ancaman penuh kemarahan dari raja Nebukadnezar tidak menakuti ketiga pemuda ini untuk memperlunak pendirian pribadi mereka. Mereka malah memberikan kesaksian yang berani dan sangat terus-terang tentang kesetiaan mereka kepada satu-satunya Allah yang benar. Mereka mempunyai pengharapan dan iman yang terpaut pada Dia yang adalah perlindungan dan kekuatan mereka (Mazm 46:2; 56:5). Mereka juga tahu bahwa murka Allah terhadap dosa dan ketidaktaatan jauh lebih hebat daripada kemarahan manusia (bd. pasal Im 26:1-46; Ul 28:1-68). Jadi, sebagai ungkapan iman yang kokoh, kepercayaan mutlak dan kesetiaan penuh kepada Allah, mereka mengatakan, "seandainya Ia tidak menolong." Mereka memiliki iman yang mengandalkan dan menaati Allah tanpa menghiraukan akibat-akibatnya. Ketaatan dan kepercayaan yang tabah kepada Allah, dan bukan terutama pengalaman kebebasan, memberikan bukti sejati iman alkitabiah. Sebagaimana banyak orang kudus dalam Alkitab, iman ketiga sahabat ini diuji amat sangat.