Daniel 3:17
Konteks3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan m kami 1 , maka Ia akan melepaskan n kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
Daniel 8:19
Konteks8:19 Lalu berkatalah ia: "Kuberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi pada akhir murka d ini, sebab hal itu mengenai akhir e zaman. f
Daniel 9:21
Konteks9:21 sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, x dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban y petang hari.
Daniel 11:16
Konteks11:16 sehingga raja yang menyerangnya akan berbuat sekehendak hati, w dan tidak ada seorangpun yang dapat bertahan menghadapinya; x ia akan menduduki Tanah Permai 2 dan seluruhnya akan ada dalam kekuasaannya. y
[3:17] 1 Full Life : ALLAH KAMI YANG KAMI PUJA SANGGUP MELEPASKAN KAMI.
Nas : Dan 3:17-18
Sindiran iri hati para peramal dan ancaman-ancaman penuh kemarahan dari raja Nebukadnezar tidak menakuti ketiga pemuda ini untuk memperlunak pendirian pribadi mereka. Mereka malah memberikan kesaksian yang berani dan sangat terus-terang tentang kesetiaan mereka kepada satu-satunya Allah yang benar. Mereka mempunyai pengharapan dan iman yang terpaut pada Dia yang adalah perlindungan dan kekuatan mereka (Mazm 46:2; 56:5). Mereka juga tahu bahwa murka Allah terhadap dosa dan ketidaktaatan jauh lebih hebat daripada kemarahan manusia (bd. pasal Im 26:1-46; Ul 28:1-68). Jadi, sebagai ungkapan iman yang kokoh, kepercayaan mutlak dan kesetiaan penuh kepada Allah, mereka mengatakan, "seandainya Ia tidak menolong." Mereka memiliki iman yang mengandalkan dan menaati Allah tanpa menghiraukan akibat-akibatnya. Ketaatan dan kepercayaan yang tabah kepada Allah, dan bukan terutama pengalaman kebebasan, memberikan bukti sejati iman alkitabiah. Sebagaimana banyak orang kudus dalam Alkitab, iman ketiga sahabat ini diuji amat sangat.
[11:16] 2 Full Life : TANAH PERMAI.
Nas : Dan 11:16
Antiokhus III menyerang Mesir pada tahun 200 SM, tetapi dikalahkan oleh raja Selatan, Ptolemeus V Epifanes (203-181 SM); Antiokhus kemudian memperoleh kekuatan baru dan menaklukkan kota Sidon yang pertahanannya amat kuat (ayat Dan 11:15). Pada tahun 197 SM, Antiokhus berhasil menguasai "Tanah Permai," yaitu Palestina.