Ulangan 31:17-18
Konteks31:17 Pada waktu itu murka-Ku v akan bernyala-nyala terhadap mereka, Aku akan meninggalkan w mereka dan menyembunyikan x wajah-Ku y terhadap mereka, sehingga mereka termakan habis dan banyak kali ditimpa malapetaka z serta kesusahan. Maka pada waktu itu mereka akan berkata: Bukankah malapetaka itu menimpa kita, oleh sebab Allah kita tidak ada di tengah-tengah kita? a 31:18 Tetapi Aku akan menyembunyikan wajah-Ku sama sekali pada waktu itu, karena segala kejahatan yang telah dilakukan mereka: yakni mereka telah berpaling kepada allah lain.
Ulangan 32:19-20
Konteks32:19 Ketika TUHAN melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, z karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan. a 32:20 Ia berfirman: Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku b terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan c yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan. d
Yesaya 59:1-15
KonteksYeremia 33:5
Konteks33:5 Orang akan masuk pertempuran melawan orang-orang Kasdim dan kota ini akan penuh dengan bangkai-bangkai manusia yang telah Kupukul mati karena murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku, o sebab Aku telah menyembunyikan wajah-Ku p dari kota ini oleh karena segala kejahatan mereka.


[59:1] 1 Full Life : TANGAN TUHAN TIDAK KURANG PANJANG.
Nas : Yes 59:1-8
Bagian ini melukiskan dosa-dosa tambahan yang telah menghalangi umat itu menerima berkat-berkat yang dijanjikan Allah (lih. dua catatan sebelumnya;
lihat cat. --> Yes 58:8
lihat cat. --> Yes 58:13).
[atau ref. Yes 58:8; Yes 58:13]
[59:2] 1 Full Life : YANG MERUPAKAN PEMISAH ... IALAH SEGALA KEJAHATANMU.
Nas : Yes 59:2
Dosa dan kefasikan di dalam hidup kita menjadi tembok di antara kita dengan Allah. Karena tembok ini, kita tidak lagi mengalami perkenan, perlindungan, pertolongan, atau keselamatan dari Allah; jadi doa-doa kita tidak akan terjawab (Mazm 66:18).
[59:9] 1 Full Life : KEADILAN TETAP JAUH DARI PADA KAMI.
Nas : Yes 59:9-14
Yesaya melukiskan para pemohon syafaat sejati sebagai orang yang menyadari dirinya berdosa, mengakui dosa-dosanya, dan sangat sedih karena keadaannya yang tampaknya tidak tertolong lagi.