Keluaran 27:20-21
KonteksKeluaran 27:1
Konteks1 Samuel 2:28
Konteks2:28 Dan Aku telah memilihnya v dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya ia mempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan w dan memakai baju efod x di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban y api-apian orang Israel.
1 Samuel 3:3
Konteks3:3 Lampu v rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci w TUHAN, tempat tabut x Allah.
1 Samuel 3:1
Konteks1 Samuel 23:13
Konteks23:13 Lalu bersiaplah Daud dan orang-orangnya, n kira-kira enam ratus orang banyaknya, mereka keluar dari Kehila dan pergi ke mana saja mereka dapat pergi. Apabila kepada Saul diberitahukan, bahwa Daud telah meluputkan diri dari Kehila, maka tidak jadilah ia maju berperang.
Lukas 1:9
Konteks1:9 Sebab ketika diundi, l sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan m di situ.
Kisah Para Rasul 6:4
Konteks6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa 3 m dan pelayanan Firman."


[27:20] 1 Full Life : LAMPU AGAR TETAP MENYALA.
Nas : Kel 27:20-21
Lampu yang menyala melambangkan kehadiran Allah yang terus-menerus di tengah-tengah umat-Nya. Jemaat Israel harus penuh dengan terang, hidup, dan kehadiran Allah. Perhatikan bahwa lampu-lampu itu tidak akan terus menyala tanpa kerja sama dan ketaatan umat itu.
Nas : Kel 27:1
Mezbah yang juga disebut "mezbah korban bakaran" (bd. Kel 30:28; Kel 31:9; Im 4:7,10,18), dipakai untuk mempersembahkan hewan korban untuk mengadakan pendamaian (yaitu, menutup dosa dan menyediakan pengampunan,
lihat art. HARI PENDAMAIAN).
Darah binatang yang dikorbankan itu dibubuhkan pada tanduk-tanduk mezbah dan selebihnya dicurahkan pada bagian bawah mezbah (bd. Kel 29:12; Im 4:7,18,25,30,34). Upacara ini menekankan bahwa dosa pantas dihukum mati, tetapi Allah mau menerima darah yang tak berdosa sebagai ganti orang berdosa (bd. Im 16:1-34).
[6:4] 3 Full Life : MEMUSATKAN PIKIRAN DALAM DOA.
Nas : Kis 6:4
Baptisan dalam Roh Kudus saja tidak cukup untuk kepemimpinan Kristen yang efektif. Para pemimpin gereja harus senantiasa bertekun dalam doa dan penyampaian Firman Allah. Kata kerja yang diterjemahkan dengan "memusatkan pikiran" (Yun. _proskartereo_) menunjukkan suatu kesetiaan yang terarah dan tetap sambil memberikan banyak waktu kepada suatu tindakan tertentu. Para rasul menyadari bahwa doa dan pelayanan Firman merupakan tugas tertinggi para pemimpin Kristen. Perhatikan betapa seringnya doa disebutkan dalam kitab ini (lih. Kis 1:14,24; 2:42; 4:24-31; 6:4,6; 9:40; 10:2,4,9,31; Kis 11:5; 12:5; 13:3; 14:23; 16:25; 22:17; 28:8).