Imamat 25:1-9
KonteksTahun Sabat dan tahun Yobel
25:1 TUHAN berfirman kepada Musa di gunung Sinai: w
25:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN.
25:3 Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah x itu,
25:4 tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian y penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu z janganlah kaurantingi.
25:5 Dan apa yang tumbuh sendiri a dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur b dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, c janganlah kaupetik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu.
25:6 Hasil tanah selama sabat d itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu.
25:7 Juga bagi ternakmu, dan bagi binatang liar e yang ada di tanahmu, segala hasil tanah itu menjadi makanannya.
25:8 Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun 1 .
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala f di mana-mana dalam bulan g yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian h kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.


[25:8] 1 Full Life : MASA ... EMPAT PULUH SEMBILAN TAHUN.
Nas : Im 25:8-34
Tiga ciri khas menandai Tahun Yobel (sebuah tahun yang tiba setiap 50 tahun).
- 1) Semua budak Israel harus dibebaskan.
- 2) Semua harta warisan yang dijual harus dikembalikan kepada keluarga yang semula.
- 3) Tanah tidak boleh digarap. Maksud Allah dengan menetapkan tahun ini ialah menjamin keadilan dan menjaga agar golongan kaya tidak mengumpulkan kekayaan dan tanah dengan mengorbankan golongan lemah.