Imamat 6:28
Konteks6:28 Dan belanga t tanah, tempat korban itu dimasak, haruslah dipecahkan, dan jikalau dimasak di dalam belanga tembaga, haruslah belanga itu digosok dan dibasuh dengan air.
Imamat 11:33
Konteks11:33 Kalau seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan. q
Imamat 18:3
Konteks18:3 Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang 1 di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan q mereka.
Imamat 18:25
Konteks18:25 Negeri itu telah menjadi najis w dan Aku telah membalaskan kesalahannya x kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya. y
Imamat 23:43
Konteks23:43 supaya diketahui r oleh keturunanmu, bahwa Aku telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok selama Aku menuntun mereka sesudah keluar dari tanah Mesir, Akulah TUHAN, Allahmu."
Imamat 25:14
Konteks25:14 Apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sama lain. o
Imamat 26:33
Konteks26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan k di antara bangsa-bangsa l lain dan Aku akan menghunus pedang m di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus n dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan. o
Imamat 27:16
Konteks27:16 Jikalau seseorang menguduskan sebagian dari ladang miliknya bagi TUHAN, maka nilainya haruslah sesuai dengan taburannya, yakni sehomer taburan benih jelai berharga lima puluh syikal perak.
[18:3] 1 Full Life : JANGANLAH KAMU BERBUAT SEPERTI YANG DIPERBUAT ORANG.
Nas : Im 18:3
Umat Allah senantiasa tergoda untuk menerima perilaku dan standar-standar moral masyarakat sekeli-ling mereka. Oleh karena itu, Allah memerintahkan umat-Nya untuk menjadikan hukum-hukum-Nya satu-satunya tolok ukur untuk menentukan mana yang benar dan salah. Kita sama sekali tidak boleh menyesuaikan diri dengan masyarakat sekeliling dan menerima cara hidup mereka. Allah harus menjadi satu-satunya sumber dan tolok ukur untuk seluruh perilaku moral dan rohani manusia
(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).